Kamis 01 Jan 2015 01:33 WIB

Waduh, Air Asia QZ8501 Terbang Tanpa Informasi Cuaca?

Air Asia
Foto: Youtube
Air Asia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Beredar kabar bahwa pilot Air Asia QZ8501, Kapten Irianto, lepas landas dari Bandara Juanda tanpa mengetahui situasi cuaca daerah yang akan dilewatinya. Berdasarkan dokumen Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Air Asia baru mengambil dokumen tentang informasi cuaca penerbangan sekitar pukul 7.00 WIB atau pada saat pesawat hilang dari radar.

Di dalam dokumen tersebut disebutkan TNI AL, Sriwijaya Air, Lion Air, mengambil dokumen prakiraan cuaca udara BMKG. Air Asia juga mengambil, namun diperkirakan pengambilannya pada pukul 7.00 atau pada saat kejadian bencana berlangsung.

Dalam dokumen prakiraan cuaca penerbangan itu disebutkan, di sekitar area jatuhnya Air Asia QZ8501 disebutkan adanya prakiraan petir yang berlebihan sekitar pukul 6.00 – 7.00 WIB. Disanalah ketika itu diperkirakan adanya awan kumulonimbus (cumulonimbus) atau biasa disingkat awan Cb yang menjadi mimpi buruk semua pilot.

Awan ini berpotensi besar membahayakan penerbangan, karena dikenal dapat menimbulkan turbulensi kuat pada pesawat. Data BMKG juga memberi tanda lingkaran di daerah tersebut yang ternyata menjadi lokasi jatuhnya Air Asia. Sayangnya, dokumen tersebut baru diambil pihak Air Asia sekitar pukul 7.00 WIB. Padahal, pesawat Air Asia itu lepas landas sekitar pukul 6.00 WIB.

Dokumen prakiraan cuaca ini menjadi rujukan pilot dalam bekerja. Ketika mengemudikan pesawat, pilot mengetahui daerah mana saja yang tidak bisa dilalui sehingga dapat segera berkoordinasi dengan petugas pengendali operasi penerbangan atau Flight Operation Officer (FOO).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement