Rabu 31 Dec 2014 17:44 WIB

Evakuasi Korban, Penyelam Gabungan Basarnas dan TNI AL Ditambah Lagi

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Erdy Nasrul
  Sejumlah anggota Basarnas mengevakuasi jenazah korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501, di Lanud TNI AU Iskandar Pangkalan Bun, Kalteng, Rabu (31/12).  (AP/Achmad Ibrahim)
Sejumlah anggota Basarnas mengevakuasi jenazah korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501, di Lanud TNI AU Iskandar Pangkalan Bun, Kalteng, Rabu (31/12). (AP/Achmad Ibrahim)

REPUBLIKA.CO.ID, KUMAI -- Tim penyelam dari Basarnas Special Group (BSG) diberangkatkan melalui KRI Banda Aceh ke titik lokasi penemuan serpihan pesawat AirAsia. Dua belas orang penyelam BSG tersebut diberangkatkan bersama tim penyelam dari Pasukan Katak dan Intai Ampibi dari TNI AL.

Para penyelam diberangkatkan dari Pelabuhan Panglima Utar, Kumai, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah dengan menggunakan KN SAR 224. Kemudian akan dipindah ke KRI Banda Aceh yang langsung menuju lokasi ditemukannya serpihan badan pesawat AirAsia QZ8051. "Dari kapal ini (KN SAR 224) nanti dipindah ke KRI Banda Aceh untuk melakukan penyelaman," kata Kru KN SAR 224 Made Oka, di Kumai, Rabu (31/12).

KRI Banda Aceh yang berukuran besar tidak dapat memasuki Pelabuhan Panglima Utar sehingga harus memerlukan bantuan kapal lain. Di sisi lain, lanjut Oka, KN SAR 224 tidak memungkinkan untuk berlayar pada saat ini menuju lokasi pencarian karena cuaca buruk seperti gelombang laut yang cukup tinggi. "Tapi kami besok Kamis (1/13) kami akan berlayar menuju ke sana, ini untuk mempercepat," ujarnya.

Pantauan Republika, puluhan penyelam dari TNI AU sudah berada dalam KN SAR 224 pada pukul 17.20 WIB. Kapal saat ini sudah berangkat sejak pukul 17.30 WIB dan telah dipenuhi personil BSG dan TNI AL yang siap menuju KRI Banda Aceh. Sejumlah peralatan menyelam juga telah dinaikan ke KN SAR 224 tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement