Jumat 10 Jan 2025 22:47 WIB

Jubir PCO Pastikan Menu MBG Penuhi Angka Kecukupan Gizi

MBG menjadi strategis untuk tingkatkan SDM penerus bangsa.

Para siswa menyantap hidangan Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN 05 Sukatani, Depok, Jawa Barat.
Foto: Republika/Prayogi
Para siswa menyantap hidangan Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN 05 Sukatani, Depok, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Prita Laura mengatakan pemerintah memastikan bahwa menu-menu yang disajikan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) memenuhi angka kecukupan gizi disesuaikan dengan penerima program.

Ada beberapa kelompok penerima MBG yaitu orang dewasa terdiri dari ibu hamil dan ibu menyusui, lalu kelompok anak-anak yang terdiri dari anak di bawah lima tahun (balita), serta anak sekolah dari SD hingga SMA.

Baca Juga

"Yang paling penting itu adalah angka kecukupan gizi. Kalau dilihat menunya bisa sama, tapi gramasinya beda. Misalnya gramasi nasinya, potongan ayamnya itu berbeda, potongan proteinnya berbeda," kata Prita di Jakarta, Jumat.

Ahli Gizi yang bertugas di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Ciracas Wiwit Suastika memberikan contoh misalnya untuk pemberian menu MBG kepada ibu hamil, jumlah kalorinya disesuaikan dengan perkembangan kehamilannya.

"Misalkan ibu hamil itu ada kategori trimester 1,2, 3. Jadi ada perbedaan asupan kilo kalori-nya. Kalau ibu hamil itu yang diberikan tambahan 300 kkal, di 6 bulan selanjutnya itu 500 kkal," kata Wiwit.

Agar pemberian makanan bergizi bisa sesuai bagi penerimanya, Pemerintah mempercayakan kader-kader posyandu untuk memastikan pendataan penerima secara berkala.

Kader-kader tersebut tentunya telah dibina melalui Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sehingga pendataan antara ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-anak bisa lebih tertata. "Mekanisme terus dirapikan, karena bukan hanya BGN (Badan Gizi Nasional) sendiri yang bekerja, tapi tadi bisa kita lihat beberapa Kementerian Lembaga bergabung bersama kan, seperti BKKBN itu punya kader-kader posyandu," kata Prita.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement