Selasa 30 Dec 2014 11:23 WIB

Pemkab Sukabumi Optimistis Ciletuh Jadi Geopark Nasional

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Hazliansyah
Bupati Sukabumi, Sukmawijaya.
Foto: Antara/Jafkhairi
Bupati Sukabumi, Sukmawijaya.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pemkab Sukabumi optimistis keberadaan kawasan Ciletuh di selatan Sukabumi dapat menjadi geopark nasional. Pasalnya, sejumlah persyaratan yang ditetapkan sebagai geopark sudah dipenuhi.

Terlebih, Presiden Geopark Wilayah Asia Pasifik Ibrahim Kommo telah melakukan kunjungan ke Kabupaten Sukabumi, Senin (22/12) lalu. Kunjungan tersebut sebagai bagian dari penilaian terhadap kelayakan Taman Ciletuh di Kecamatan Ciemas sebagai kawasan Geopark. 

"Target kita menjadikan Ciletuh menjadi geopark nasional," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi Adjo Sardjono kepada wartawan, Selasa (30/12). Setelah itu Ciletuh baru akan dijadikan kawasan geopark dunia.

Namun kata Adjo, pada saat kunjungan presiden Geopark ke Sukabumi ada sejumlah pertanyaan. Misalnya terkait akses masuk ke kawasaan Ciletuh termasuk ketersediaan sarana pesawat terbang atau bandara. Sementara di kawasan tersebut tidak terdapat bandara.

Sebelumnya, Bupati Sukabumi Sukmawijaya bersama kalangan akademisi Universitas Padjadjaran (Unpad) dan Biofarma sudah memaparkan kondisi Geopark Ciletuh di Kanada beberapa waktu lalu. Kegiatan tersebut atas undangan dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).

"Untuk ditetapkan sebagai geopark harus memenuhi beberapa persyaratan," ujar Sukmawijaya. 

Menurutnya, kawasan Ciletuh telah memenuh persyaratan yang ditetapkan tersebut.

Di antaranya kata Sukmawijaya, memiliki keanekaragaman geologi. Dimana di kawasan Ciletuh terdapat fosil batuan yang bisa memberikan informasi mengenai umur bumi.

Selain itu, terang Sukmawijaya, kawasan tersebut sangat indah dengan banyaknya curug atau air terjun. Di samping itu di Ciletuh terdapat budaya masyarakat yang khas seperti desain batik lokal. Bahkan, dalam waktu dekat ini akan digelar pameran batik khas Ciletuh itu. 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement