REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan subsidi pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar (KJP) masih banyak disalahgunakan. Untuk itu tahun depan KJP tidak lagi bisa ditarik tunai dan hanya murid yang bisa menggunakannya.
Untuk itu tahun depan, mantan Bupati Belitung Timur itu mengatakan subsidi pendidikan melalui KJP akan diberikan kepada siswa tidak mampu namun tidak bisa diambil secara tunai.
"Tapi tidak bisa ditarik kontan. Nanti di sekolah bapak ibu kantin harus gunakan mesin debit dari bank," ujarnya.
Jadi kata Basuki, nantinya dengan KJP itu bisa digunakan murid membeli makan di kantin dengan membayar melalu debit tidak kontak. Sehingga kata dia, pemerintah bisa mengontrol sejauh mana siswa tersebut memanfaatkan uang yang ada di KJP.
"Kelihatan nanti dari daftar itu, nanti naik bus juga bayar seperti ini (debet)," katanya.