REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan subsidi pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar (KJP) masih banyak disalahgunakan. Untuk itu tahun depan KJP tidak lagi bisa ditarik tunai dan hanya murid yang bisa menggunakannya.
"Orang yang tidak mampu juga ada oknumnya. Kita berikan KJP begitu turun, karena terlambat orang tuanya datang marah-marah ambil jatah ke bank lalu beli HP dia," kata Ahok saat memberikan arahan kepada ribuan Kepala Sekolah di lapangan Monas, Selasa (29/12).
Selain orang tua murid yang menyalahgunakan uang subsidi yang ada di KJP, kata Ahok, ada juga PNS yang bekerja sebagai guru melakukan hal yang sama.
"Ada oknum PNS guru kasih ke anaknya juga, ada juga nama yang di buat dobel-dobel supaya di tarik uangnya utuk dirinya sendiri," katanya.