REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Titik Nol Kilometer Yogyakarta merupakan daerah steril bagi pedagang kaki lima (PKL). Namun, selama musim libur akhir tahun, area tersebut kembali dibanjiri para PKL.
"Selain Titik Nol area larangan PKL lain juga banyak dilanggar seperti sepanjang jalan Malioboro, Kapten P Tendean dan beberapa wilayah lain. Tepi terbanyak di Titik Nol dan Malioboro karena ramai wisatawan," kata Kepala Bidang Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Dinas Ketertiban (Dintib) Kota Yogyakarta Udiyono, Senin (29/12).
Padahal, menurutnya, selama 2014 ini terdapat 126 PKL yang berhasil dilimpahkan ke pengadilan dan 517 PKL dilakukan pembinaan. Sedangkan saat dilakukan operasi terpadu dengan instansi lain, terjaring sebanyak 375 PKL yang melanggar. Namun, para pedagang memanfaatkan momen liburan untuk melanggar aturan kembali.
Sementara itu, Kepala Dintib Kota Yogyakarta Nurwidihartana mengatakan, pihaknya terus melakukan penertiban PKL yang melanggar. Meski begitu pihaknya tidak bisa melakukan penertiban secara represif karena akan memunculkan reaksi keras.
"Ini musim libur jadi kita lakukan secara situasional," katanya.