REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA -- Tentara Nasional Indonesia (TNI) turut membantu pencarian Pesawat AirAsia QZ 8501 dari Surabaya ke Singapura, dengan mengerahkan lima pesawat dan tiga KRI ke lokasi yang diperkirakan sebagai wilayah lost contact pesawat berpenumpang 155 orang, Ahad (28/12).
Kelima pesawat TNI tersebut yaitu tiga dari TNI AU, yaitu satu pesawat Boeing 737 Surveilance yang diberangkatkan dari Lanud Halim Perdanakusuma, satu pesawat diberangkatkan dari Makassar dan satu pesawat Helikopter dari Pontianak, sedangkan dua pesawat lainnya, yaitu pesawat patroli dari TNI AL.
Disamping itu, TNI juga mengerahkan tiga kapal perang (KRI) menuju lokasi dan bersama-sama dengan komponen yang lain untuk mencari pesawat yang sempat terpantau radar milik TNI AU yang berada di Korhanudnas HAS Hanandjoeddin.
Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Fuad Basya menyatakan, kendati demikian, TNI belum dapat memastikan apakah pesawat itu hilang di perairan.
"TNI telah mengirimkan tim pencari untuk membantu melacak keberadaan pesawat Airbus 320 milik maskapai penerbangan AirAsia tersebut. Sebelumnya diberitakan sebuah pesawat dikabarkan jatuh di perairan laut Belitung Timur, Bangka Belitung," katanya dalam siaran pers yang diterima Republika.
Sementara itu, TNI juga melakukan upaya penyisiran perairan laut untuk menemukan Pesawat AirAsia QZ-8501 yang membawa penumpang, terdiri 138 dewasa, 16 anak-anak dan 1 bayi. Pos TNI AL Manggar yang berada di Desa Baru, Kecamatan Manggar, dijadikan sebagai posko dalam proses penyisiran dan pencarian korban.