REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wapres Jusuf Kalla (JK) mengenang kembali tragedi tsunami Aceh yang memakan banyak korban jiwa. Selama 10 tahun, ia menahan air mata untuk Aceh sejak tsunami terjadi 26 Desember 2004.
Padahal saat itu orang orang tertunduk sedih berlinang air mata. "Kenapa saya tidak menangis? Karena saya butuh ketegaran demi membantu rakyat Aceh bangun dari puing-puing kehancurannya akibat tsunami," katanya dalam keterangan yang diterima ROL, Jumat (26/12).
Kini, saat mengikuti peringatan 10 Tahun Tsunami Aceh, ia mengaku sempat meneteskan air mata sedih. Yaitu saat membayangkan kembali korban berjatuhan dan kerusakan yang pernah melanda Aceh.
Menurutnya, air mata itu bercampur rasa haru melihat solidaritas nasional-internasional memberi bantuan saat warga Aceh membutuhkan. Serta rasa bangga atas semangat warga Aceh untuk bangkit kembali dari kesedihan yang dalam.
"Semoga para syuhada tsunami mendapat tempat yang layak di sisi-Nya," kata dia.
"Saya menyampaikan terima kasih serta penghargaan yang tinggi untuk semua pihak yang telah membantu memulihkan Aceh dari kerusakan akibat tsunami".