REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Naryanto Wagimini menuturkan, RAPBN 2015 masih digodok. Meski begitu, anggaran untuk subsidi BBM masih akan diberikan.
Hal ini terkait rencana pemerintah untuk memberikan subssidi tetap, dan rekomendasi oleh tim refomasi tata kelola migas untuk menghapuskan impor Ron 88. Penghapusan Ron 88 turut membuat opsi baru untuk memberikan subsidi untuk bensin jenis Ron 92 atau pertamax.
"Jadi semua faktor masih dipertimbangkan. Januari akhir atau Februari, soalnya masih harus diskusi dengan DPR dulu," ujarnya, Jumat (26/12).
Naryanto memperkirakan, besaran anggaran untuk subsidi BBM akan lebih kecil. Mengingat pengalihan subsidi yang dilakukan pemerintahan baru. "Bisa lebih kecil, karena menteri keuangan mengusulkan dua opsi tentang subsidi BBM," lanjutnya.
Naryanto menyatakan, rencana anggaran untuk bidang energi juga akan mempertimbangkan tentang volume produksi dan nilai tukar rupiah. "Itu menjadi pertimbangan pemerintah karena terkait dengan pertumbuhan ekonomi," ujarnya.