Selasa 23 Dec 2014 19:07 WIB

Pemprov DKI Bakal Lakukan Penggusuran Besar-besaran di 2015

Rep: C62/ Red: Bayu Hermawan
Penggusuran bangunan di pinggir Kanall Banjir Timur, Jakarta-Timur, Selasa (9/12)
Foto: ROL/Winda Destiana
Penggusuran bangunan di pinggir Kanall Banjir Timur, Jakarta-Timur, Selasa (9/12)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan melakukan penggusuran besar-besaran pada tahun 2015, terhadap bangunan liar yang ada di bantaran sungai.

"Memang ada (2015 akan ada penggusuran besar-besaran)," katanya di Balai Kota Jakarta, Selasa (23/12).

Ahok itu mengatakan -bangunan-bangunan liar itu harus digusur agar tidak ada warga yang terendah air saat musim hujan yang disertai banjir. Menurutnya tidak ada cara lain, selain menggusur bangunan liar.

"Anda mau bebasin Jakarta gak dari banjir? Masalahnya semua sungai di Jakarta sudah didudukin," tegasnya.

Namun, mantan Bupati Belitung Timur itu masih enggan menyebutkan dimana saja penggusura akan dilakukan. Selama ini kata Ahok, Pemprov DKI sudah memberikan tempat tinggal bagi warga yang bangunan terkena gusuran. Dan ada beberapa warga menjual dan menyewakannya tempat tinggal atau Rusunawa yang diberikan Pemprov untuk warga.

 

"Artinya apa, udah ada sheetpile, udah dibayar, balik lagi. Nah terus sekarang kenapa ribut?," katanya.

Ahok mengatakan sebelum melakukan penggusuran Pemprov DKI salalu melakukan pendataan untuk menyiapkan tempat tinggal warga yang mendapatkan gusuran. "Pengalaman kami kalau ada 500 rumah yang kami gusur, dulu kami menyediakan 500 rusun, ternyata ini lebih dari setengahnya penyewa, sama mereka dijual lagi, sewa lagi," jelasnya.

Dengan adanya penggusuran di tahun 2015, Ahok mengaku tetap akan memberikan rusun bagi warganya yang nanti akan terkena gusuran. Agar tidak ada lagi peristiwa jual beli rumah susun Pemprov akan menerapkan sistem pembayaran non tunai melalui Bank DKI.

Sistem tersebut akan membayar uang sewa melalui Kartu Jakarta atau JakCard seperti yang telah diterapkan kepada penghuni Rusun Marunda.

 

Sebelumnya Ahok pernah mengungkapkan, ia mengincar permukiman liar di Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur. Sebab selama ini selalu menjadi daerah langganan banjir, terutama saat musim hujan.

 

"Kita malah mau beresin Kampung Pulo, gak ada pilihan," katanya.

 

Kampung Pulo merupakan satu dari empat daerah di Jakarta yang rawan banjir. Tiga daerah rawan lainnya yaitu Kalibata, Rawajati, dan sekitar Cipulir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement