Ahad 21 Dec 2014 16:59 WIB

Warga di Wilayah Longsor Dusun Jemblung akan Direlokasi

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Joko Sadewo
 Kondisi tanah longsor di kawasan dataran tinggi Dieng, Banjarnegara, Jateng, Selasa (16/12).   (Antara/Anis Efizudin)
Kondisi tanah longsor di kawasan dataran tinggi Dieng, Banjarnegara, Jateng, Selasa (16/12). (Antara/Anis Efizudin)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -— Pemkab Banjarnegara saat ini telah menyiapkan proses relokasi bagi 22 kepala keluarga (KK) warga Dusun  Jemblung dan 36 KK warga Dusun Pencil yang juga terancam bencana longslor.

 

Semula jumlah warga yang harus direlokasi dari Dusun Jemblung ada 43 KK. Namun karena 21 KK di antaranya semua tewas, sehingga hanya ada 22 KK yang harus direlokasi.

 

”Sesuai dengan rekomendasi dari badan Geologi, lokasi baru bagi warga yang harus direlokasi berada di Dusun Ambal dan dusun Karangtengah, yang masih berada di wilayah Kecamatan Karangkobar,” tambahnya.

Sementra itu, meski status darurat bencana diperpanjang, proses pencarian korban tanah longsor Dusun Jemblung, Desa Karangtengah, Kecmatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara diputuskan tak diteruskan.

 

Kondisi jenazah yang sudah mulai rusak dan sulit dikenali lagi --akibat terlalu lama tertimbun—menjadi salah satu pertimbangan selain resiko yang harus dihadapi para relawan yang melakukan proses pencarian jenazah. “Secara resmi, hari ini tak ada lagi proses pencarian korban oleh tim SAR Gabungan,” ungkap relawan Pemulsaraan Jenazah, Pudjo Hardiansyah, yang dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Ahad (21/12).

 

Sebelum diputuskan untuk hentikan, jelas relawan PKS ini, pihak BPBD perwakilan relawan –termasuk relawan pemulasaraan jenazaah-- serta para ahli waris korban telah dilakukan pertemuan.           

 

Terkait dengan penghentian proses pencarian jenazah korban yang masih tertimbun, sebelumnya juga disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, melalui pesan singkat.

 

Menurutnya, sesuai hasil rapat evaluasi tanggap darurat pencarian jenasah dihentikan pada tanggal 21 Desember  2014. Proses pencarian jenasah korban terakhir dilaksanakan Sabtu (20/12) hingga pukul 12.00 WIB. Sehingga total korban tewas yang ditemukan mencapai 93 jasad dan korban selamat mencapai 14 orang dan korban yang belum ditemukan sebanyak 15 orang.

 

“Secara umum, masa tanggap darurat yang meliputi pencarian dan evakuasi jenasah, pelayanan pengungsi serta persiapan relokasi warga yang berlangsung sejak Tgl 13 Des 2014 telah berjalan dengan baik,” kata Sutopo.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement