Jumat 19 Dec 2014 22:54 WIB

Tanah Longsor Masih Hantui Banjarnegara

 Kondisi tanah longsor di kawasan dataran tinggi Dieng, Banjarnegara, Jateng, Selasa (16/12).   (Antara/Anis Efizudin)
Kondisi tanah longsor di kawasan dataran tinggi Dieng, Banjarnegara, Jateng, Selasa (16/12). (Antara/Anis Efizudin)

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA -- Bencana tanah longsor masih terus menghantui kawasan utara Kabupaten Banjarnegara. Upaya penanganan dampan bencana longsor di Dusun Jemblung Desa Sampang Kecamatan Karangkobar belum selesai, bencana di beberapa lokasi lain kembali terjadi, Selasa (16/12).

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, Catur Subadrio mengatakan di wilayah Kecamatan Kalibening, ratusan anak-anak dan kaum perempuan penduduk Desa Kertosari diungsikan, karena muncul retakan tanah di desa tersebut yang berpotensi longsor.

''Sementara statusnya siaga, wanita dan anak-anak sudah diungsikan,'' jelasnya, Selasa (16/12).

Selain di desa tersebut, warga Dusun Slimpet Desa Mlaya Kecamatan Punggelan, juga dilaporkan mengungsi karena ancaman bencana yang sama. ''Kita sedang mengecek ke lokasi,'' katanya. 

Selain itu, di Desa Gintung Kecamatan Wanayasa juga ada 30 keluarga yang diungsikan karena ancaman longsor. Di Desa Kertosari Kecamatan Kalibening, pada Selasa (16/12) sekitar pukul 12.30, sebenarnya juga sudah terjadi longsor yang menyebabkan ruas jalan penghubung antara Kecamatan Karangkobar dengan Pekalongan tertimbun tanah.

Longsor terjadi, setelah hujan mengguyur kawasan ini selama sekitar 1 jam. Mendapat laporan tersebut, Komandan Kodim 0704/Banjarnegara Letnan Kolonel Infanteri Edy Rochmatullah yang menjabat sebagai Komandan Lapangan Operasi Penanggulangan Bencana, langsung mengirim beberapa personil Tim SAR Gabungan yang sedang melakukan evakuasi di Dusun Jemblung, untuk meningkirkan longsoran.

''Ruas jalan yang tertutup longsor, mencapai sekitar 10 meter dengan ketebalan ekutar 20 cm. Proses pembersihan jalan sudah selesai sore tadi, dan seharusnya jalan sudah bisa dibuka,'' jelasnya.

Namun usai dilakukan pembersihan hujan kembali turun menjelang petang. Sementara di kawasan bukit yang ada di desa tersebut, dilaporkan ada rekahan yang berpotensi terjadi longsor.

''Karena itu, warga yang tinggal di sekitar lokasi bukit kita putuskan untuk diungsikan ke lokasi yang aman,'' katanya.

Selain ruas jalan di Krtosari, dilaporkan juga bahwa jalan utama yang menghubungkan Karangkobar-Dieng, tepatnya di Simpang Tiga Payaman, mengalami ambles. Panjang jalan yang ambles ini mencapai sekitar sekitar 50 meter.

Padahal, jalan itu merupakan akses utama untuk suplai BBM alat berat yang digunakan untuk proses pencarian korban longsor di Dusung Jemblung Desa Sampang Kecamatan Karangkobar Banjarnegara, Jawa Tengah.

''Kemarin (suplai BBM) bisa lewat Pekalongan. Tapi akan kita cari solusinya,'' ucapnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement