REPUBLIKA.CO.ID,BANJARNEGARA — Sekitar seribuan warga yang terdampak bencana longsor di Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah (Jateng), masih bertahan di posko pengungsian dan rumah kerabat mereka. Hal itu karena penyedian hunian sementara (huntara) dan hunian tetap (huntap) untuk mereka masih berproses.
Wakil Bupati Banjarnegara Wakhid Jumali mengungkapkan, pihaknya telah menyediakan lahan seluas tiga hektare untuk huntara warga Desa Pandanarum yang terdampak longsor. Lahan yang disiapkan turut berlokasi di desa tersebut. Jika tak memadai, Pemkab Banjarnegara akan menyiapkan lahan lain.
Menurut Wakhid, guna memenuhi standar keamanan, lahan untuk huntara di Desa Pandanarum sudah disurvei Badan Geologi. "Kita sekarang sudah proses pembangunan untuk huntara. Prioritas nanti untuk 55 pengungsi yang rumahnya memang sudah tertimbun longsoran," ucapnya ketika diwawancara di Kantor Gubernur Jateng, Kota Semarang, Senin (1/12/2025).
Lihat postingan ini di Instagram
Menurut data terakhir yang diperolehnya, jumlah pengungsi di Desa Pandanarum mencapai 1.019 orang dari 205 kartu keluarga (KK). "Itu semuanya nanti kita siapkan (huntara)," kata Wakhid.
Dia menambahkan, meski pembangunan huntara dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Pemkab Banjarnegara tetap mendorong agar proses tersebut dipercepat. Kemudian proses pembangunan huntap diharapkan dapat dimulai pada awal tahun depan.
"Untuk tahap awal dan waktu dekat ini kan huntara. Karena kasihan kan kalau terus-terusan di pengungsian. (Kalau) huntara siap, awal tahun kita siapkan untuk huntapnya," ucap Wakhid.