REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Pengamat politik Lingkar Madani untuk Indonesia (Lima) Ray Rangkuti mengkritik wacana yang dilontarkan Menteri BUMN Rini Soemarno, yaitu ingin mengangkat direktur BUMN dari kalangan asing. Menurut Ray, sebaiknya Rini tetap memberikan jabatan dirut BUMN kepada anak-anak bangsa sebagai wadah untuk balajar mengembangkan aset negara.
Ray juga menganggap ide Rini ini bertentangan dengan cita-cita pemerintahan Jokowi saat masih masa kampanye lalu. Di mana Jokowi ingin menciptakan negara yang mandiri. Meskipun yang diwacanakan Rini adalah untuk BUMN yang akan bermitra dengan perusahaan-perusahaan internasional, menurut Ray malah sebaiknya memberikan kesempatan kepada anak negeri.
“Harus diperhatikan secara jangka panjang, bila mempercayakan orang di dalam negeri. Kita akan melahirkan anak-anak bangsa yang kompeten mengelola aset negara. Kalau memakai orang asing itu kan mau cara mudah,” kata Ray kepada Republika Online, Kamis (18/12).
Untuk kepentingan bisnis, Ray mencoba memahami maksud Rini yang ingin mengejar aspek bisnis yang menguntungkan Indonesia secara perekonomian. Rini, kata dia, mencoba untuk mempermudah BUMN-BUMN internasional untuk menggaet investor-investor dari pihak asing.
“Memang menguntungkan secara bisnis. Tapi alangkah lebih baik kita mendidik anak-anak bangsa. Biarkan anak bangsa bereksperimen,” ujar Ray.
Sebelumnya, Menteri BUMN Rini Soemarno berencana akan mengangkat orang asing untuk menjadi Dirut BUMN. Pendapatnya ini pun disetujui oleh Menteri Perekonomian, Sofyan Djalil. Menurutnya, langkah ini dianggap lumrah mengingat negara lain juga melakukan hal yang sama.