REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memberangkatkan 30 marbot atau penjaga masjid untuk menunaikan umrah ke tanah suci. Mereka yang diberangkatkan adalah hasl seleksi Biro Pendidikan dan Mental Spriritual Pemprov DKI Jakarta.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) melepas secara langsung 30 marbot yang diberangkatkan ke tanah suci, di Balai Agung, Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (16/12).
Ahok berjanji akan mengusahakan program yang didanai APBD DKI itu bisa berlanjut setiap tahun. Ia mengatakan dengan begitu marbot-marbot di seluruh DKI Jakarta bisa pergi umroh bahkan berangkat haji.
"Kita sih pengennya tiap tahun supaya para marbot jadi kuncen membersihkan menjaga-menjaga masjid dan biar jadi agen-agen di masjid, sehingga orang-orang tertarik untuk ke masjid," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat.
Mantan anggota DPR itu menyampaikan 30 marbot yang diberangkatkan tahun ini adalah hasil seleksi secara ketat. Minimal kata dia, marbot yang berangkat haji saat ini adalah marbot yang sudah khatam Al Quran, dan sekaligus mengerti tafsirnya.
Ahok melanjutkan, marbot-marbot yang masih muda juga bisa berangkat umrah atau haji asalkan sudah khatam Al-Quran dan betul-betul memahami tafsirnya. "Bukan hanya yang bisa bersih-bersih saja, enggak bisa juga kalau gitu," ujarnya.
Sementara Suwiha, marbot dari salah satu masjid di Tanjung Priok, Jakarta Utara, mengaku bersyukur telah diberikan kesempatan Pemprov DKI berangkat umroh.
"Diberangkatkan umroh Gubernur dan bisa bicara dengan pak gubenur langsung. Saya berharap masih banyak marbot-marbot yang belum umroh bisa umroh," katanya.
Sementara Yasser Arafat Yasin, marbot masjid Al Taufiqul Mubarok, Muara Angke, mengaku merasa terbantu mencapai cita-citanya sampai ke tanah suci dengan adanya program tersebut. Dia berharap program itu juga bisa berjalan setiap tahun.
"Sangat terbantu dengan adanya intensif untuk marbut. Berarti kita dapat perhatian dari gubernur DKI," katanya.