Selasa 16 Dec 2014 14:03 WIB
Islah Golkar

'Golkar Memang Harus Rekonsiliasi'

Rep: c 13/ Red: Indah Wulandari
Munas Golkar Tandingan.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Munas Golkar Tandingan.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA–Langkah rekonsiliasi antara dua kubu dinilai menjadi cara yang tepat dalam penyelesaian konflik internal Golkar.

"Golkar memang harus rekonsiliasi," ujar juru bicara Poros Muda Golkar Andi Sinulingga, Selasa (16/12).

Menurutnya, langkah ini perlu dilakukan demi menyelesaikan konflik dualisme kepengurusan secara mufakat. Jika tidak, lanjutnya, kepercayaan publik terhadap Golkar akan terus merosot pada 2019 mendatang.

Andi mengungkapkan, rekonsiliasi bisa dilakukan bila kedua belah pihak memiliki keinginan yang sama. Hal tersebut bisa dilakukan jika pihak Agung Laksono dan Aburizal Bakrie memiliki keinginan untuk menyelesaikan kisruh yang selama ini terjadi.

Sebelumnya, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengatakan Kemenkumham belum dapat menindaklanjuti permohonan perubahan kepengurusan di Partai Golkar.

Yasonna menyebut, pihaknya akan mengembalikan dua laporan dari kubu DPP hasil Munas Jakarta maupun DPP Munas Bali agar kedua belah pihak meyelesaikan dulu konflik internal yang masih ada.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement