Jumat 12 Dec 2014 20:20 WIB

Bandung Masih Minim Mesin Kelola Sampah

Rep: C63/ Red: Yudha Manggala P Putra
Petugas kebersihan memilah sampah di Tempat Pembuangan Sementara (TPS). Ilustrasi. (Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Petugas kebersihan memilah sampah di Tempat Pembuangan Sementara (TPS). Ilustrasi. (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Di tengah upaya membereskan masalah sampah di Kota Bandung, infrastruktur pengelolaan sampah yang kurang dianggap menjadi salah satu faktor kendala. Sampah-sampah yang dihasilkan industri rumah tangga, perkantoran dan industri lainnya masih belum dapat dikelola sendiri dengan baik oleh Kota Bandung.

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menuturkan keterbatasan anggaran yang membuat minimnya ketersediaan infrastruktur pengelolaan sampah di Kota Bandung. Oleh karenanya Emil, sapaan akrab wali kota mengungkapkan perlu adanya sinergitas dalam pengelolaan sampah tersebut.

"Kita punya keterbatasan anggaran, makanya kami butuh bantuan pihak swasta juga, tahun depan kita harus bersinergi semuanya," kata Emil di Pendopo, Bandung, Jumat (12/12).

Sehingga, hal itu juga memungkinkan Pemerintah Kota Bandung terbuka kepada pihak luar Pemkot dalam menangani permasalahan sampah. Dikatakannya, pada kesempatan yang sama Pemkot Bandung baru saja mendapatkan 10 mesin pencacah sampah dari CSR salah satu bank swasta di Indonesia.

"Basisnya ada 1.500 RW, mimpinya punya 1.500 triseda dan 1.500 mesin pencacah sampah, tapi anggaran enggak ada makanya mencicil saja sampai kita punya segitu," ujar dia.

Selain itu ke depan ia juga menginginkan persoalan sampah Kota Bandung dapat terurai dengan ada bank sampah. Sebab, hanya sampah organik yang bisa terurai oleh mesin-mesin pencacah tersebut.

Saat ini juga, bank sampah di setiap RW mulai dirintis. "Tahun depan harus bersinergi semuanya mulai dari bank sampah, dari aspek sosiologisnya yakni gerakan pungut sampahnya juga," ujar pria lulusan ITB tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement