REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Para peneliti Situs Gunung Padang, memperoleh temuan terbaru. Yakni, sistem permukiman yang mengelilingi situs yang terletak di Cianjur tersebut.
"Secara kebudayaan satu situs itu tidak mungkin berdiri sendiri, pasti ada support-nya,'' ujar Ketua Bidang Arkeologi Universitas Indonesia Ali Akbar, Rabu petang (10/12).
Ali menjelaskan, tidak mungkin ada rumah berdiri sendiri. Pastinya, akan ada tempat bercocok tanam, pemakaman, pasar atau lainnya. Yang jelas, sistem pemukiman itu sudah mulai kelihatan di Situs Gunung Padang.
''Oleh karena itu, kami tidak menamakan lagi situs tapi kawasan," katanya.
Indikasi sistem pemukiman tersebut, kata dia, terlihat dari situs-situs yang mengelilingi situs gunung padang. Berdasarkan hasil penelitian, gunung padang itu dikelilingi situs lain. Dari hasil survei, dalam radius 2 kilometer, situs tersebut cukup intensif dan yang selektif dalam radius 5 kilometer.
''Ternyata di barat Situs Gunung Padang ada pasir Karuhun,'' katanya.
Selain itu, kata dia, peneliti juga menemukan adanya batu tunggal tepat berada di tengah bukit (monolite) dan di beberapa situs selain di gunung padang. Itu, menjadi indikasi bahwa ada orientasi pemujaan. ''Tapi memang harus diteliti lebih lanjut lagi," katanya.
Namun, kata dia, yang lebih menarik adalah adanya struktur batu dari Gunung Padang yang mengarah ke Gunung Karuhun. Kemungkinan, memang ada aktifitas dari Gunung Padang ke Karuhun atau sebaliknya. Sementara di selatan, ada pundan berundak sebanyak tiga teras.
Setelah dipelajari, kata dia, Situs Gunung Padang itu situs yang ditempatkan masyarakat zaman dahulu dengan sangat memperhatikan mikrokosmos dan makrokosmos.
Jadi, Situs Gunung Padang tersebut ada di tengah dan dikelilingi situs lainnya. Yakni, Gunung Karuhun, Gunung Melati, dan Pasir Malang. Kemudian, dialiri oleh dua aliran sungai yang bertemu di utara.
Lalu, ada lembah yang kalau dilihat ke utara ada lima puncak gunung berurutan. Yakni, dari arah selatan ke utara yang orientasinya ke Gunung Gede.