Rabu 10 Dec 2014 15:25 WIB

Jalan MH Thamrin-Medan Merdeka Lumpuh Total

Demo buruh menuntut upah layak.
Foto: Republika/Tahta Aidilla/ca
Demo buruh menuntut upah layak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Arus lalu lintas kendaraan bermotor di Jalan MH Thamrin menuju Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat lumpuh total akibat aksi unjuk rasa puluhan ribu buruh dari berbagai serikat pekerja.

Puluhan ribu buruh berjalan kaki dari Bunderan Hotel Indonesia (HI) menuju Istana Kepresidenan yang terletak di Jalan Medan Merdeka Utara. Sejak Rabu pagi, buruh yang tergabung dalam sejumlah serikat pekerja menggelar aksi unjuk rasa di sejumlah titik seperti Bunderan HI, Istana Kepresidenan, Balaikota dan Kementerian BUMN.

Usai menggelar aksi di beberapa titik tersebut, mereka berkumpul kembali di Bunderan HI dan bersama-sama berjalan kaki sambil berorasi ke Istana Presiden. Akibatnya arus lalu lintas lumpuh total dan kendaraan bermotor terlihat berjalan pelan di belakang rombongan buruh yang berjalan kaki.

Kemacetan juga terjadi di sejumlah titik seperti Tugu Tani, Menteng, Gondangdia dan Tanah Abang karena pengendara kendaraan bermotor harus memutar menghindari unjuk rasa. Para buruh tersebut menggelar unjuk rasa menyuarakan sejumlah tuntutan seperti buruh menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di saat harga minyak dunia menurun.

Kenaikan harga BBM telah mengakibatkan daya beli buruh turun hingga 50 persen serta kenaikan upah minimum menjadi sia-sia karena tidak bisa dinikmati buruh. Karena itu, buruh akan mendesak gubernur se-Indonesia untuk merevisi nilai upah minimum menjadi sekitar Rp 3 juta/ bulan. Buruh juga mendesak Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri untuk merevisi kebutuhan hidup layak (KHL) menjadi 84 butir.

Pemerintah juga didesak untuk mengesahkan Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Pensiun pada Desember ini sehingga jaminan pensiun wajib bisa dijalankan pada 2015. Buruh juga mendesak pemerintah menghapuskan sistem kerja alih daya atau "outsourcing" terutama di badan usaha milik negara (BUMN).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement