REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah terus mendorong ekspor non migas ke Mesir. Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan bersama KBRI memfasilitasi kunjungan misi dagang dan investasi dari Mesir dalam pertemuan bisnis.
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan surplus ekspor non migas Indonesia tahun 2014 ke Mesir.
"Mesir penting sebagai hub perdangan internasional. Selama ini juga kita sudah ekspor furnitur. Nanti kita kembangan yang lainnya," ujar Menteri Perdagangan Rahmat Gobel, Selasa (9/12).
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, tahun lalu ekspor non migas ke Mesir mencetak angka sebesar 974,9 juta dolar AS.
Ditjen PEN Nus Nuzulia Ishak menjelaskan, pemerintah akan memperkuat pasar ekspor untuk mendorong peningkatan ekspor non migas ke Mesir.
"Saya berharap misk dagang ini mampu menciptakan kerjasama bisnis kedua negara, sehingga mampu meningkatkan ekspor non migas ke Mesir," jelas Nus.
Pertemuan bilateral ini melibatkan perwakilan Egyptian - Indonesian Business Council (EIBC), pelaku usaha Mesir, KADIN, asosiasi, dan eksportir Indonesia.
Kemendag mencatat, tren perdagangan Indonesia - Mesir selama periode 2009 - 2013 tumbuh positif 10,48% setiap tahunnya. Pada 2013, total nilai perdagangan Indonesia - Mesir mencapai 1,2 miliar dolar AS, dengan 3 ribu dolar AS di antaranya adalah perdagangan migas.
Beberapa produk Indonesia yang diminati pelaku usaha Mesir di antaranya meliputi CPO (crude palm oil), mebel dan furnitur, peralatan rumah tangga, kopi, kakao, dan teh.