Jumat 05 Dec 2014 16:58 WIB

Peduli pada Etnis Tionghoa, SBY Dapat Penghargaan di Cina

Presiden RI ke-enam, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Foto: EPA/Pool
Presiden RI ke-enam, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono mendapatkan dianugerahi Special Benevolent Leadership Award oleh World Chinese Economic Forum (WCEF) di Chongqing, Tiongkok.

Penghargaan itu merupakan apresiasi atas kontribusi SBY dalam mengembangkan peradaban dunia dan kepedulian kepada etnis Tionghoa.

Dikutip dari twitter pribadinya @SBYudhoyono, SBY berbagi cerita kontribusi masyarakat Indonesia keturunan Tionghoa dalam bangun Indonesia di hadapan 500 tokoh Tionghoa.

Sejarah menunjukkan etnis Tionghoa di Indonesia pernah berjuang untuk mendapatkan kesetaraan hak sebagai WNI.

"Sekarang banyak etnis Tionghoa aktif berpartisipasi dlm Parlemen & Pemerintahan. Salah satunya @Mari_Pangestu di masa pemerintahan SBY," tulis akun twitter SBY.

Tak hanya itu, saat ini Ibukota DKI Jakarta dipimpin oleh tokoh yang berlatar belakang Tionghoa.

"Ibukota Jakarta dipimpin Gubernur @basuki_btp . Terlepas dari etnis, agama ataupun gendernya, semua orang miliki kesempatan utk memimpin," tulisnya.

Selain soal tokoh, Indonesia pun telah menetapkan Tahun Baru Cina sebagai hari libur nasional dan Konghucu telah menjadi agama yang dilindungi oleh negara.

"Agustus 2014, SBY resmikan Museum Hakka di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta yg ditujukan utk tampilkan nilai2 masy Hakka sbg inspirasi," tulisnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement