Jumat 05 Dec 2014 03:00 WIB

Express Group: Telah Terjadi Kriminalisasi terhadap Taksi Berwarna Putih

Rep: c96/ Red: Mansyur Faqih
Taksi Express
Foto: www.expressgroup.co.id
Taksi Express

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengelola jasa transportasi Express Group membantah jika taksi yang dikelolanya terlibat dalam aksi dugaan perampokan yang terjadi di Sudirman Central Business District (SCBD), Semanggi Jakarta Selatan, Senin (1/12) dan di Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (28/12).

"Telah terjadi kriminalisasi terhadap taksi yang berwarna putih," ujar Direktur Operasional Express Group Herwan Gozali di Jakarta, Kamis (4/12). 

Ia mengatakan, taksi Express dengan nomor pintu DP 8015 dan DP 8012 yang diduga digunakan untuk merampok itu tidak terlibat.

Sebab, kata dia, dari data sistem informasi berbasis GPS Express Group, rute perjalanan taksi dengan nomor pintu DP 8015 dan DP 8012 berbeda dengan rute yang diterangkan oleh dua korban perampokan itu. 

Menurut dia, taksi dengan nomor DP 8012 pada saat kejadian berada di Sudirman Place. Sedangkan pengakuan korban RP, saat dirampok ia dibawa hingga ke Casablanca Residence dari Plaza Bapindo. 

Sedangkan taksi dengan nomor pintu DP 8015 pada saat kejadian berada di Jalan Kebayoran Baru, Senin (1/12). Sementara kejadian perampokan yang menimpa korban RW terjadi di Mega Kuningan, Jakarta Selatan.

Express Group, sambung dia, akan terus membantu kepolisian untuk mengusut kasus perampokan ini. Karena isu yang berkembang dianggap telah merugikan nama pegelola jasa transportasi Express Group. 

Ia menambahkan, sudah banyak media yang memberitakan seolah taksi berwarna putih yang digunakan perampok itu diasosiasikan ke taksi Express.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya mencatat, kejadian perampokan dalam taksi terjadi di Sudirman Central Business District (SCBD), Semanggi Jakarta Selatan, Senin (1/12). Korban dalam perampokan ini yaitu seorang karyawati berinisial RP. 

Ia pun harus kehilangan satu buah laptop, kartu ATM, satu Iphone, kalung emas, dan uang tunai. Polda Metro Jaya pun mencatat, terjadi perampokan di dalam taksi di Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (28/12).

Kali ini yang menjadi korban juga seorang karyawati, RW. Ia kehilangan satu buah handphone dan uang tunai Rp 1 juta. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement