Kamis 04 Dec 2014 17:12 WIB

Korban Tewas 'Cherrybelle' Terus Bertambah

Rep: c71/ Red: Bilal Ramadhan
Miras oplosan (ilustrasi).
Foto: danish56.blogspot.com
Miras oplosan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT-- Korban tewas akibat minuman keras oplosan "Cherrybelle" di Garut terus bertambah. Hingga Kamis (4/12) pukul 16.00 WIB korban tewas berjumlah 16 orang. Sementara, empat orang lain yang juga menjadi korban miras tersebut masih dalam perawatan di RSUD Dr Slamet, Garut.

Deden (20 tahun) menjadi korban terakhir yang meninggal dunia pada pukul 13.45 WIB. Hal itu pun menambah deretan korban tewas diduga akibat miras tersebut yang sebelumnya mencapai 15 orang pada Rabu (3/12) malam.

Setelah enam jam mendapat perawatan intensif di Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Dr Slamet, nyawa Deden tak terselamatkan. Korban sendiri masuk ke RSUD  pada dini hari ini (4/12). Dokter UGD RSUD Dr Slamet, dr Idam Juana menyampaikan bahwa korban masuk ke rumah sakit dalam kondisi tidak sadarkan diri. Korban juga mengalami luka dalam dan harus mendapatkan bantuan pernapasan.

"Kebanyakan korban tewas mengalami luka dalam cukup parah. Khusus untuk Deden, ketika datang kondisi sudah parah. Hampir seluruh fungsi organ tubuhnya rusak," kata Idam.

Sementara itu, Kepala Humas RSUD Dr Slamet, Ade Sunarya menyampaikan dari 20 orang yang datang ke RSUD sejak Senin (1/12), sudah 16 orang meninggal dunia. Empat orang kini masih dalam perawatan dokter. Satu orang korban, kata Ade, masih dalam proses observasi dokter di UGD.

Ia menyampaikan tiga orang lain kini kondisinya sudah membaik meski masih harus mendekam di ruangan perawatan. Ade menyatakan seluruh korban mengonsumsi minuman keras jenis 'Cherrybelle'. Meski begitu, pihak RSUD tidak bisa menyatakan penyebab kematian akibat menenggak minuman itu.

"Untuk menyatakan hal itu yang berwenang Dinas Kesehatan setelah adanya penelitian laboratorium terkait kandungan minuman itu," jelasnya.

Ade mengaku pasien merasakan mual-mual dan muntah setelah menenggak minuman itu. Selain itu, mata korban juga berkunang-kunang. Pihak RSUD, kata Ade terus memberikan pelayanan optimal 24 jam dalam menangani korban.

"Fokus kami adalah memberikan pelayanan yang terbaik terutama untuk para korban miras ini," kata Ade. Ia juga berharap korban jiwa akibat kasus ini tidak bertambah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement