Rabu 03 Dec 2014 18:17 WIB

Keluarga TKI Oryong 501 Minta Kejelasan Nasib Korban

Rep: C71/ Red: Erdy Nasrul
Evakuasi Korban Oryong 501
Foto: bbc
Evakuasi Korban Oryong 501

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPARNA  -- Keluarga salah satu TKI korban tenggelamnya kapal Oryong 501 berharap bisa segera mendapatkan kejelasan nasib korban. Dede Roni Rusriyana (39 tahun) adalah salah satu anak buah kapal (ABK) asal Kabupaten Tasikmalaya yang bekerja di kapal penangkap ikan milik Korea Selatan itu.

Keluarga korban kini masih harus mengikuti kabar dari media massa dan belum juga mendapatkan kabar baik dari pihak pemerintah maupun pihak perusahaan. "Kami ini betul-betul kehilangan jejak. Apa betul sudah meninggal atau belum?" ujar Nolis (52), kakak sepupu Dede, Rabu (3/12).

Warga Kampung Ciputri, Desa Singasari, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya itu mengaku pihak keluarga berharap Dede masih hidup. "Tapi jika memang sudah takdir Yang Maha Kuasa, ya keluarga rela," kata Nolis. Kapal Oryong 501 asal Korea Selatan itu tenggelam di Laut Bering, Rusia. Terdapat 35 TKI yang menjadi ABK di kapal tersebut.

Ketika bercerita kepada wartawan di kediaman Ayah Dede, Nolis tak sanggup menahan air mata. Tak hanya Nolis, beberapa anggota keluarga korban pun ikut menangis. Nolis menceritakan Dede sudah bekerja menjadi ABK kapal penangkap ikan di Korea Selatan sejak 1998. Dede, kata Nolis sudah lama menjadi tulang punggung keluarga. Oleh karena itu kabar duka tersebut cukup membuat keluarga terkejut. Dede sendiri merupakan putra kedua dari empat bersaudara.

Nolis mengaku pihak keluarga belum mendapatkan kabar baik dari pemerintah maupun perusahaan. Sampai saat ini, kata Nolis, keluarga hanya bisa mengandalkan informasi dari media. Pihak keluarga sendiri, baru mendapatkan kabar tenggelamnya kapal dari rekan kerja korban pada Senin (1/12) lalu.

Mohamad Majid (69), ayah Dede mengaku putranya adalah anak yang baik dan membanggakan. Menurut Majid, putranya sudah meninggalkan tanah air sejak Juli 2014. Biasanya Dede bekerja selama setahun di luar negeri lalu kembali untuk libur selama tiga bulan hingga enam bulan. Dede sendiri tengah merencanakan pernikahan sepulang dari luar negeri. "Sudah ada calonnya dari Karawang. Ya kami hanya bisa mendoakan yang terbaik," ujar Majid.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement