Rabu 03 Dec 2014 15:19 WIB

MUI Sesalkan Tidak Ada Mushala yang Memadai untuk Pengguna KRL

Pengguna KRL salat magrib di teras
Pengguna KRL salat magrib di teras

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Majlis Ulama Indonesia (MUI) menyesalkan tidak adanya fasilitas mushola yang memadai bagi pengguna KRL. Mereka akhirnya terpaksa melaksanakan salat di teras yang berdebu seperti di Stasiun Juanda, Jakarta.

“Ini memprihatinkan,” imbuh Anggota Komisi Fatwa MUI, KH Arwani Faisal, saat dihubungi, Rabu (3/12). Tidak seharusnya fasilitas pemerintah mengabaikan mushola sehingga pengguna KRL harus salat di tempat berdebu. Ditambah lagi dengan kondisi toilet yang tidak higienis, apalagi sampai menimbulkan bau tak sedap. Dikhawatirkan, jelas Arwani, kesucian mereka hilang.

Dia menyatakan seharusnya pihak pengelola menyiapkan tempat yang lebih memadai untuk salat. Pengguna KRL yang membludak, terlebih di waktu padat, seperti sore hari, membuat mereka ingin lebih santai dengan melaksanakan salat sebelum melakukan perjalanan. “Itu harus disediakan,” imbuhnya.

Arwani semakin terkejut ketika mengetahui mereka salat dengan beralaskan jaket. Sementara lantai berdebu. Hal ini tentu mengancam kesucian mereka saat melakukan salat. “Kalau ada najisnya tentu akan batal salatnya,” imbuh Arwani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement