Selasa 02 Dec 2014 14:59 WIB

Kader Gerindra Ditangkap KPK, Prabowo Geram

Prabowo Subianto dan Jokowi.
Foto: AP
Prabowo Subianto dan Jokowi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPRD Bangkalan Fuad Amin ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di rumahnya pada Selasa (2/12) dini hari WIB. Fuad yang merupakan mantan bupati Bangkalan dua periode berstatus ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Bangkalan.

Menyikapi hal itu, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bertindak tegas terhadap status keanggotaan Fuad. "Cita cita @Gerindra adalah mewujudkan cita cita 17 Agustus 1945. Wujud, bentuk dan perilaku kader @Gerindra harus dalam kerangka ini," katanya melalui akun Twitter, @Prabowo08.

"Kader @Gerindra harus yakin akan Pasal 33 UUD 1945. Kader @Gerindra harus cinta tanah air. Tidak boleh ada niat untuk mencuri dari bangsa."

Menurut Prabowo, tuntutan agar kader Partai Gerindra harus bersih bukan atas keinginannya, melainkan kehendak rakyat. "Ini adalah tuntutan dari rakyat. Bukan tuntutan dari saya. Rakyat mendambakan pemimpin yang baik, bersih, tidak maling dan tidak korupsi," ujarnya. "Perilaku kader @Gerindra harus baik, jangan sombong, jangan petantang petentang. Semakin kuat, harus semakin rendah hati. Semakin sopan."

Prabowo melanjutkan, Gerindra harus bertindak cepat dengan memecat kadernya yang terlibat korupsi. "Partai @Gerindra harus jadi partai pembela rakyat. Harus beri contoh. Kalau @Gerindra mau hantam koruptor, masa kader @Gerindra korupsi," katanya.

Karena itu, dalam kicauannya ia sangat geram dengan penangkapan Faud Amin. "Tidak ada tempat bagi koruptor di Partai @Gerindra. Jika mengetahui ada kader @Gerindra korupsi, mohon laporkan ke Majelis Etik Partai."

 

Info seputar sepak bola silakan klik di sini

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement