Senin 01 Dec 2014 11:45 WIB

Jokowi: Ada Indikasi Boros, Anggaran Langsung Dipotong

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Erdy Nasrul
Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana.
Foto: Setkab
Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menegaskan akan melakukan efisiensi penggunaan anggaran keuangan negara. Ia mengatakan akan meneliti satu per satu anggaran guna memastikan penggunaan anggaran telah sesuai.

"Semuanya kita teliti satu per satu, kita cek satu per satu. Itu ada indikasi boros langsung dipotong, tapi saya melihat ada keinginan yang kuat dari birokrasi kita untuk memperbaiki. Dari yang sudah baik menjadi lebih baik, dan naik lagi," katanya setelah memimpin upacara peringatan HUT ke-43 KORPRI di lapangan Monas, Senin (1/12).

Menurutnya, pemotongan anggaran pun tak perlu dipublikasikan. Jika memang perlu dipotong, lanjutnya, maka anggaran negara akan langsung dikurangi. "Semuanya, dan kita tidak usah sampaikan secara ngomong-ngomong. Tetapi dalam prakteknya kita sudah potong, langsung potong dalam rangka efisiensi penggunaan anggaran keuangan negara," jelasnya.

Sebelumnya, presiden Jokowi memerintahkan semua menteri untuk memangkas anggaran yang tak efisien di tiap-tiap kementerian. Jokowi pun juga meminta seluruh kementerian untuk melakukan penghematan penggunaan fasilitas kantor atau negara.

Sementara itu, Menteri PANRB Yuddy Chrisnandi mengatakan telah membentuk program Gerakan Penghematan Nasional yang memiliki payung hukum. Gerakan penghematan nasional ini dilakukan dalam berbagai bentuk seperti penghematan penggunaan sarana dan prasarana kerja, penghematan penggunaan belanja barang dan belaja pegawai, dll.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement