REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK-- Wakil Ketua Wadah Musyawarah Masyarakat Baduy (Wammby) Medi Marsinun mengatakan perseteruan dua dua kubu, yakni Koalisi Indonesia Hebat dan Koalisi Merah Putih yang terjadi di DPR itu tidak mencerminkan karakter bangsa.
"Karakter bangsa kita itu lebih mengedepankan dengan cara-cara musyawarah dan damai bersatu," kata Medi Marsinun di Lebak, Jumat.
Ia mengaku merasa prihatin melihat anggota DPR yang terpilih periode 2014-2015 berseteru antara kubu Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan Koalisi Merah Putih (KMP). Perseturuan antarpolitik tersebut tentu tidak mencerminkan nilai-nilai karakter bangsa. Sebab bangsa Indonesia yang memiliki karakter ramah, sopan santun, damai juga mengedepankan cara-cara musyawarah untuk mengambil keputusan masalah.
Namun, kini budaya karakter itu dinodai oleh DPR yang notabane sebagai wakil rakyat.
Semestinya, ujar dia, mereka wakil rakyat yang duduk di Lembaga Legislatif itu memberikan contoh yang baik kepada masyarakat atau dunia internasional. Apalagi, bangsa Indonesia belum lama ini memperingati Hari Pahlawan pada 10 November. Mereka para pejuang, pahlawan dan mengorbankan jiwa untuk merebut kemerdekan guna menyejahterakan anak cucu maupun generasi bangsa.
"Kami berharap perseteruan itu tidak berlangsung lama sehingga berdampak terhadap kinerja mereka sebagai wakil rakyat," katanya.
Menurut dia, sebetulnya pekerjaan anggota DPR itu sangat mulya karena berjuang untuk menyejahterakan masyarakat melalui penetapan APBN. Karena itu, pihaknya ke depan para anggota DPR tidak berseteru lagi antarkubu KIH dan KMP. Semua kubu KIH dan KMP sama-sama dipilih masyarakat dengan cara pemilihan legislatif itu.
"Kami minta anggota legislatif itu bersikap damai dan berjuang untuk kesejahteraan masyarakat," katanya.
Medi mengharapkan seluruh anggota DPR agar mendukung kebijakan pemerintah Joko Widodo dan Wakilnya Jusuf Kalla karena program-program yang dicanangkan mereka bertujuan peningkatan kesejahteraan. "Kami yakin kebijakan pemerintah itu untuk kesejahteraan, kemakmuran dan keadilan," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
