REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kepolisian Daerah Bali telah menyiapkan pengamanan untuk kegiatan Musyawarah Nasional Partai Golongan Karya yang dijadwalkan berlangsung di Nusa Dua, Kabupaten Badung, 30 November hingga 4 Desember 2014.
"Kami siapkan cipta kondisi. Kalau pelaksanaan Munas, kami betul-betul seleksi seperti pengerahan alat X-ray, metal detector (pendeteksi logam), dan peralatan kamera pengawas," kata Kepala Polda Bali Inspektur Jenderal Albertus Julius Benny Mokalu di Denpasar, Rabu.
Dalam pengamanan itu, kata dia, polisi telah menyiapkan pengamanan yang matang, baik dari personel dan peralatan serta operasionalnya. Meski demikian, mantan Kepala Polda Bengkulu itu mengaku bahwa izin dari Mabes Polri belum turun ke Bali.
"Izin belum turun dari Mabes Polri. Itu diajukan dari Mabes kemudian minta rekomendasi dari kami (Polda Bali). Polda mendapatkan rekomendasi dari Polsek dan Polres setempat," ujar Albertus.
Ia tidak secara rinci menyebutkan personel yang akan dilibatkan dalam pengamanan Munas Golkar tersebut, namun akan menyiagakan dua per tiga dari sekitar 12 ribu kekuatan Polda Bali. Munas partai berlambang pohon beringin itu dijadwalkan digelar di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) 30 November-4 Desember 2014.
Ketua DPD I Partai Golkar Bali Ketut Sudikerta sebelumnya menyatakan, pengamanan munas akan dilaksanakan secara berlapis guna mengantisipasi adanya gangguan keamanan selama pelaksanaan pertemuan akbar itu. "Yang jelas kami antisipasi pengamanan secara berlapis," ucapnya.
Menjelang pelaksanaan munas yang salah satunya mengagendakan pemilihan ketua umum tersebut, situasi di internal partai berwarna kuning itu memanas. Hal tersebut terjadi setelah puluhan aktivis Anggota Muda Partai Golkar (AMPG) yang dipimpin mantan ketuanya Yorrys Raweyai menggeruduk kantor DPP golkar di Jakarta Barat pada Senin (24/11).
Saat itu, mereka mengancam akan melapor ke polisi dan berupaya membubarkan Munas Golkar di Pulau Dewata apabila tetap digelar pada 30 November 2014.