REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Warga mengharapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak hanya meninjau kondisi kehutanan di Riau, namun juga mengunjungi para korban banjir di Kota Pekanbaru yang kini terus meluas.
"Katanya Pak Jokowi datang ke Pekanbaru hari ini. Kami harapkan beliau juga datang ke sini mengunjungi kami yang sedang kesusahan," kata Parsiman (35) korban banjir warga Jalan Ampera, Kelurahan Limbungan Baru, Kecamatan Rumbai Pesisir, Pekanbaru, Rabu siang (26/11).
Parsiman ketika ditemui sedang berjalan keluar wilayah pemukimannya yang sedang direndam air dengan ketinggian sekitar satu meter atau menjangkau pinggang orang dewasa.
"Rumah saya terendam hingga sepinggang, sebagian barang elektronik seperti televisi rusak karena terendam. Kasur saja ikut terendam," katanya.
Dia mengakui juga telah mengungsikan anak dan istrinya ke rumah tetangga yang tidak terkena banjir.
"Kalau Jokowi berkunjung ke sini, setidaknya ada masukan untuk pemda agar segera mengatasi masalah banjir yang terjadi hampir setiap tahun diwaktu musim hujan," kata Ari (30), warga yang bermukim di Jalan Puspa Indah, Kelurahan Limbungan baru, Rumbai Pesisir, Pekanabru.
Ketika itu, dia terpantau sedang menggendong seorang balita anaknya dan berjalan bersama isterinya yang hendak pergi ke kantor.
Dia mengatakan, rumahnya saat ini terendam dengan ketinggian air mencapai lutut orang dewasa.
"Banjirnya segini," katanya sambil menempelkan telapak tangan ke pinggangnya.
Menurut data Kecamatan Rumbai Pesisir, banjir di daerah ini merendam sedikitnya 2.455 rumah yang berada di tiga kelurahan meliputi Kelurahan Limbungan, Meranti Pandak dan Kelurahan Limbungan Baru.
Sejumlah warga mengharapkan kedatangan ke Riau Jokowi juga untuk megunjungi mereka yang tengah dalam kesusahan.
"Pak Jokowi itu 'kan memiliki pengalaman mengatasi banjir di Jakarta, sekarang coba di Pekanbaru juga perintahkan pemda untuk mengatasinya," kata Anton (45), warga Meranti Pandak yang rumahnya juga kebanjiran.
Presiden Jokowi dijadwalkan datang ke Riau hari ini untuk meninjau lokasi lahan bekas terbakar di Kabupaten Kepulauan Meranti serta ke Pasar Wisata (Pasar Bawah) Pekanbaru untuk memantau kondisi perekonomian masyarakat.