Senin 24 Nov 2014 14:43 WIB

Angkot di Kabupaten Sukabumi Kembali Mogok Narik

Rep: Riga Iman/ Red: Yudha Manggala P Putra
Sopir Angkot (ilustrasi)
Foto: Antara Foto
Sopir Angkot (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI—Para sopir angkutan kota (angkot) jalur Cibadak-Nagrak Kabupaten Sukabumi menggelar aksi mogok narik, Senin (24/11). Mereka memprotes sejumlah penumpang yang tidak mau membayar tarif angkot baru yang dinaikkan sebagai dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Sejumlah sopir angkot tersebut hanya berkumpul di Terminal Sinagar Kecamatan Nagrak dan tidak mau melayani para penumpang. ‘’Sebagian warga tidak mau membayar tarif baru seperti yang ditetapkan Dinas Perhubungan (Dishub),’’ terang Ketua Angkot Jurusan Nagrak-Cibadak, Ucup Supriatman (55 tahun) kepada wartawan.

Padahal lanjut dia, kebijakan menaikkan tarif tersebut sudah diputuskan dalam surat keputusan (SK) Dishub Kabupaten Sukabumi. Namun, masih banyak penumpang yang keberatan dengan naiknya ongkos tersebut.

Saat ini tarif angkot Nagrak-Cibadak mencapai Rp 6.000 per orang. Sebelumnya, tarif angkot jurusan tersebut hanya Rp 5.000 per orang.

Aksi mogok para sopir angkot ini diantisipasi Polres Sukabumi dengan menerjunkan sejumlah kendaraan untuk mengangkut penumpang yang terlantar. ‘’ Pada hari ini kami siapkan sebanyak 11 kendaran operasional dan tiga truk,’’ ujar Kapolsek Nagrak AKP Ujang Rohimin.

Selain itu lanjut Ujang, ada kendaraan operasional dari Dishub Kabupaten Sukabumi yang diperbantukan mengangkut penumpang. Langkah tersebut dilakukan untuk membantu masyarakat agar tidak terganggu aktivitasnya akibat aksi mogok para sopir angkot.

Sebelumnya, para sopir angkot Cibadak-Cicurug dan Cibadak-Cisaat, Kabupaten Sukabumi menggelar aksi mogok jalan pada 21 Nopember lalu. Aksi itu sebagai bentuk desakan kepada pemkab agar segera menetapkan tarif angkot yang baru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement