REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Balikpapan memberi pelatihan jurnalistik bagi siswa-siswa SMK Airlangga, satu sekolah kejuruan di Kota Minyak.
"Kegiatan ini bagian dari acara kami menyemarakkan ulang tahun AJI Balikpapan yang ketiga," kata SG Wibisono, Ketua AJI Balikpapan, Sabtu (22/11).
Pelatihan jurnalistik sendiri adalah bagian dari acara kunjungan ke sekolah-sekolah. Selain SMK Airlangga, pekan sebelumnya tim AJI Balikpapan berkunjung dan 'mengajar' di SMA Negeri 9 di batas Kota Balikpapan, dan sebelumnya lagi di awal November ke SMKN 6 Balikpapan.
Penyedia jasa layanan telepon seluler Telkomsel turut mendukung dengan memberikan suvenir bagi peserta yang aktif bertanya, menyatakan pendapat, hingga tepat menjawab pertanyaan.
"Kami memilih memberi kesempatan anak-anak di sekolah-sekolah di pinggir kota, dan memberi wawasan bahwa mereka juga punya potensi yang tidak kalah besarnya dengan anak-anak dari sekolah yang sudah terkenal," papar Novi Abdi, Sekretaris AJI Balikpapan.
Satu acara yang paling menarik bagi siswa di sekolah-sekolah adalah pelatihan membuat video berita, mengedit, dan kemudian mengunggahnya ke Youtube. Anak-anak SMK Airlangga berlatih menjadi reporter yang mengejar narasumber, host, cameraman, redaktur dan produser, serta jadi pemirsa yang heboh atas karya mereka sendiri.
Adegan para reporter merubungi Kepala SMK Airlangga Poniman menjadi adegan yang paling disukai. "Kami dari pihak sekolah sangat mengapresiasi kegiatan pelatihan seperti ini. AJI sudah membagi ilmu yang sangat bermanfaat," kata Kepsek Poniman dalam wawancara yang disaksikan di Youtube bersama-sama.
"Saya senang dan saya jadi yakin bahwa banyak sekali kesempatan yang terbuka bagi kita anak-anak muda," kata Nurul, siswa kelas XI Program Studi Multimedia. Nurul menjadi host dari video tujuh menit yang dibuatnya bersama rekan-rekan kelompoknya.
AJI Balikpapan resmi berdiri sejak 22 November 2011. Dalam sebuah acara sederhana di kampus Universitas Balikpapan (Uniba) AJI Balikpapan dideklarasikan oleh 15 jurnalis Kota Minyak.
"Kami ingin menegaskan bahwa profesi jurnalis itu bisa independen, dan memang harus demikian. Jurnalis melayani rakyat memberikan informasi-informasi bermutu dengan dasar-dasar fakta, memberikan kesempatan yang sama semua yang terlibat atau cover both sides, namun tetap skeptis dalam disiplin verifikasi," tegas Wibisono.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
