Selasa 18 Nov 2014 22:27 WIB

BBM Naik, Sopir Angkot tak Kompak Tentukan Tarif

Rep: c 92/ Red: Indah Wulandari
Sebuah angkot jurusan Kampung Melayu - Karet menurunkan penumpang di sembarangan di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Senin (23/6).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Sebuah angkot jurusan Kampung Melayu - Karet menurunkan penumpang di sembarangan di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Senin (23/6).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Meski banyak sopir angkot memilih menaikkan tarif secara sepihak, sebagian pengemudi memilih menggunakan tarif lama. Langkah ini terpaksa diambil sembari menunggu keputusan Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta.    

"Ya kita masih tunggu Organda. Tapi kalau nggak ada keputusan juga, bisa saja kami ikut teman-teman yang lain untuk menaikkan tarif. Paling lambat Senin lah," kata salah seorang sopir angkot M11, Parjo, Selasa (18/11).

Sementara, sopir angkot lain memutuskan untuk menaikkan tarif secara sepihak. Mikrolet M24 jurusan Grogol-Srengseng menaikkan tarif sebesar Rp1.000. Pengumuman ditempel di kaca-kaca mikrolet.  

"Tolong kerjasamanya ya. Sudah ada ditempel pengumuman di kaca. Tolong dibaca, mulai hari ini ongkosnya sudah naik," teriak seorang sopir angkot M24, Sabar di dekat Pasar Slipi, Jakarta Barat.

Kertas pengumuman berukuran A4 tampak tertempel di kaca angkot. "Kami tidak menginginkan demo atau mogok, yang kami mau kebijakan anda. Sehubungan tarif BBM naik, maka tarif angkot jauh dekat naik menjadi Rp 4.000. Untuk pelajar Rp 3.000," begitu bunyi pengumuman tersebut. 

Sabar mengatakan para pengemudi angkot M24 sudah sepakat menaikkan tarif tanpa menunggu keputusan Organda DKI Jakarta. Kertas selebaran dibagikan agar ditempel di angkot-angkot M24. Para penumpang tampak kesal dengan keputusan ini, namun yang lain tampak diam seakan memaklumi. 

Menurut Sabar, kenaikan BBM membuat ia kebakaran jenggot. Setelah pemerintah mengumumkan kenaikan BBM pada Senin (17/11) malam kemarin, dia bersama pengemudi mikrolet lainnya ikut mengantri di SPBU dari pukul 22.00 WIB malam hingga pukul 01.00 WIB.

"Tapi saya kemudian mikir, percuma juga ngantri-ngantri toh akhirnya naik juga," keluhnya.

Tak jauh berbeda, mayoritas pengemudi angkutan yang berkumpul di Terminal Kalideres juga mulai menaikkan tarif dari Rp 1.000 hingga Rp 2.000 tergantung jarak tempuh. Selain mikrolet,  Metro Mini, Kopami dan Kopaja juga menaikkan tarif. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement