REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA—Usai kepastian harga bahan bakar minyak (BBM) naik, Menteri Perdagangan Rahmat Gobel tidak perlu lagi blusukan di pasar, melainkan harus mengambil langkah konkret untuk menjaga stabilitas harga terutama sembako.
"Kami mendesak Rahmat Gobel segera membuat terobosan agar harga sembako di pasar tetap stabil, bila terlambat wong cilik akan semakin tercekik," ujar juru bicara Konfederasi Organisasi Daerah Nusantara (Kode Nusa) Adi Imam Taufik, Selasa (18/11).
Gerakan mahasiswa ini menilai kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga BBM cukup masuk akal. Namun, yang penting diperhatikan, imbuh Adi, agar pemerintah segera mengantisipasi kenaikan harga sembako di pasar sebagai efek domino dari kebijakan itu.
Justru mereka mengkritisi pemberian bantuan langsung tunai yang hanya memiliki efek jangka pendek untuk masyarakat.
"Bantuan langsung tunai dengan model apapun tidak menyelesaikan masalah. Realistis saja, yang dibutuhkan rakyat adalah harga sembako tidak ikut-ikutan naik," ujar Adi. Selain itu, mereka menilai kinerja Rahmat Gobel ditentukan oleh kemampuannya mengelola kebijakan serta menjaga stabilitas harga sembako di pasar.
“Ia adalah menteri yang paling bertanggungjawab, jika ia tak mampu mengendalikan harga sembako sebaiknya mengundurkan diri dari sekarang," pungkas Adi.