REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang diumumkan oleh Presiden Joko Widodo pada Senin (17/11) kemarin, memicu reaksi dari semua kalangan termasuk dari netizen. Setelah hashtag #SalamGigitJari, kini Hashtag ShameOnYouJokowi jadi tranding topic di media sosial twitter.
Dalam salah satu cuit #ShameOnYouJokowi, terdapat akun mengunggah foto Puan Maharani yang memamerkan kertas bertuliskan ‘PDIP Menolak Harga Kenaikan BBM’ di tangannya. Akun tersebut bernama Putra Kayana melalui @DjuwaanHertz.
"Puan maharani masih ingat? #ShameOnYouJokowi @PDI_Perjuangan," tulis akun yang mengomentari foto Puan Maharani itu.
Selain akun tersebut, akun lain bernama @you_bram juga mengunggah foto demonstrasi kader PDIP yang memegang spanduk bertuliskan ‘BBM Naik? PDI Perjuangan Menolak Kenaikan Harga BBM’. Dan untuk gambar tersebut, akun ini berkomentar
"Spanduk ini udh dilipat rapi di DPP @PDIPOnline #ShameOnYouJokowi," tulisnya.
Tidak hanya sindiran bagi PDIP, hashtag #ShameOnYouJokowi juga dipenuhi meme maupun kicauan akun twitter lainnya. Seperti gambar judul headline sebuah surat kabar yang bertuliskan 'Dapat Dukungan Tukang Ojek, Jokowi Janji Tak Cabut Subsisid BBM', meme bertuliskan "Subsidi BBM untuk Rakyat Kecil, Tapi Rakyat Kecil yang Mana ya?" dan lainnya.
Sementara kicauan akun lain yang juga menyindir keputusan dinaikkan BBM ini seperti batur salembur melalui @batur_salemburr misalnya.
"10 tahun selalu menolak kenaikkan bbm mengapa sekarang ketika kau berkuasa menaikkan bbm.? #ShameOnYoujokowi #salamgigitjari," tulisnya.
Di sisi lain, ada juga akun yang bersikap lain menanggapi kenaikan BBM ini. Yurike Kurnila atau @yurikenilla misalnya. Dia menulis, "bangsa yg besar adalah bangsa yg menghargai apapun keputusan pemimpin asalkan baik bagi kita," katanya.