Senin 17 Nov 2014 13:08 WIB

Fadli Ragukan Pembentukan Komite Reformasi Migas

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Bayu Hermawan
Fadli Zon (kanan) duduk bersama Ketua Ikatan Alumni Universitas Indonesia Chandra Motik (kiri)
Foto: antara
Fadli Zon (kanan) duduk bersama Ketua Ikatan Alumni Universitas Indonesia Chandra Motik (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR Fadli Zon meragukan efektifitas pembentukan Komite Reformasi Migas oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said.

Dia mengkhawatirkan pembentukan komite tersebut hanya pencitraan dan tidak menyentuh substansi.

"Jangan-jangan ini hanya pengulangan untuk memberikan suatu pencitraan bahwa ini ada," katanya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (17/11).

Menurutnya mafia tidak hanya ada di bidang migas. Banyak sektor lain yang saat ini dipenuhi mafia-mafia. Sehingga pembentukan komite ini hanya memberi kesan kepada masyarakat seolah semua mafia akan bisa diatasi, padahal tidak.

Meski demikian, Fadli mengajakan semua pihak untuk memberi waktu kepada komite yang dibentuk tersebut.

"Saya kira mari kita berikan kesempatan tapi saya sendiri tidak terlalu berharap banyak," ujar Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu.

Seperti diketahui, Menteri ESDM Sudirman Said membentuk Komite Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi (KRTKM). Komite yang dipimpin ekonom Faisal Basri itu dibentuk dengan tujuan untuk mengaudit pengelolaan migas.

KRTKM memiliki empat tupoksi. Di antaranya, meninjau ulang, mengkaji, menata ulang, mempercepat revisi Undang-undang Migas dan mendorong lahirnya iklim industri migas yang bebas dari para pemburu rente.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement