Ahad 16 Nov 2014 19:52 WIB

Berbicara di KTT G20, Jokowi Tegaskan akan Naikan Harga BBM

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Bayu Hermawan
Indonesia's President Joko Widodo, popularly known as
Foto: AP Photo/Pablo Martinez Monsivais
Indonesia's President Joko Widodo, popularly known as

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggarisbawahi prioritas reformasi ekonomi yang akan dilakukannya saat berbicara dalam Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Brisbane, Australia.

"Upaya ini akan dijalankan secara serentak. Ini cara kami untuk menghindari jebakan negara berpendapatan menengah, juga korupsi yang menghambat perkembangan Indonesia," kata dikutip Rappler.

Jokowi mengatakan menghadapi tantangan berat untuk meningkatkan ekonomi Indonesia. Perkembangan GDP Indonesia melemah dalam lima tahun terakhir, sementara GDP G20 meningkat 5,01 persen dalam satu tahun dalam kuarter ketiga, turun dari 5,12 pesem di kuarter sebelumnya.

Untuk itu, ia memprioritaskan empat hal yakni peningkatan izin bisnis, reformasi pajak, mengurangi subsidi bahan bakar minyak dan pembangunan infrastruktur sosial. Prioritas paling utama Jokowi adalah perizinan bisnis.

"Enam bulan dari sekarang, Indonesia akan memiliki sistem izin infestasi terintegrasi yang bisa diakses online,’’ katanya.

Selanjutnya, Jokowi ingin meningkatkan pajak untuk GDP menjadi 16 persen dari level sebelumnya dibawah 13 persen. Sementara Malaysia telah mencapai angka tersebut pada tahun 2012. Dalam hal ini, Jokowi akan menerapkan sistem pembayaran pajak secara online seperti yang pernah ia terapkan di Solo.

"Ini membuatnya lebih transparan dan terukur. Hasilnya bersih, cepat dan terpercaya. Dalam periode empat tahun, pendapatan lokal meningkat 80 persen," katanya.

Prioritas ketiga Jokowi yaitu mengurangi subsidi bahan bakar. Ia mengatakan ingin mengurangi beban subsidi bahan bakar dan mengalihkan alokasinya untuk mendanai infrastruktur seperti jalan, pelabuhan dan bandara, juga untuk kesejahteraan rakyat. Harga bahan bakar diperkirakan naik sebesar tiga ribu rupiah dari 6.500 Rupiah per liter.

"Beberapa mengatakan saya akan jadi tidak populer jika menaikan subsidi bahan bakar. Saya katakan saya tidak mencari popularitas," katanya.

Terakhir, ia ingin membangun infrastruktur sosial. Sebab dengan mengembangkan sumber daya manusia yang baik, produktifitas dan persaingan nasional akan meningkat. Empat prioritas ini adalah yang dikemukakan Jokowi di KTT G20. Diharapkan dapat mengembangkan level kelas menengah Indonesia dan menjadi pilar perkembangan ekonomi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement