Ahad 16 Nov 2014 21:45 WIB

Korban Banjir dan Longsor di Daerah Terpencil Sulit Dijangkau

Rep: c16/ Red: Bilal Ramadhan
  Kendaraan berusaha melintasi salah satu titik longsor di lintasan jalan negara, Desa Leupung, Kecamatan Leupung, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Ahad (2/11). (Antara/Ampelsa)
Kendaraan berusaha melintasi salah satu titik longsor di lintasan jalan negara, Desa Leupung, Kecamatan Leupung, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Ahad (2/11). (Antara/Ampelsa)

REPUBLIKA.CO.ID, ACEH-- Lembaga kegawatdaruratan medis MER-C telah mengirimkan tim relawannya untuk menjangkau korban bencana banjir dan longsor di wilayah terpencil Aceh. Daerah tersebut yaitu Desa Lamsujen Kecamatan Lhoong, beberapa desa di Kecamatan Sampoinet, dan Desa Teupin Asan, Kecamatan Darul Hikmah.

Menurut siaran pers MER-C pada Ahad (16/11), daerah-daerah tersebut sulit dijangkau karena jarak yang jauh dari pusat kota dan akses jalan yang masih tertutup longsor. Tim yang terdiri dari  dua dokter, satu logistik dan beberapa relawan lokal MER-C ini menghabiskan waktu lima hari (11-15/11) lalu untuk menyusuri daerah-daerah terpencil tersebut.

Wilayah banjir mencapai ketinggian satu hingga dua meter. Menurut Informasi dari Tim MER-C, korban banjir yang paling banyak terdapat di Kecamatan Sampionet. Tercatat, terdapat 12 desa yang terendam banjir dan 6 desa diantaranya saat itu masih belum terjangkau bgantuan medis. Dan, yang paling sedikit terdapat di Kecamatan Lhoong yaitu 15 warga.

Sedangkan dibeberapa kecamatan lain tercatat saat itu ada ratusan warga yang membutuhkan bantuan medis untuk berbagai keluhan penyakit khas pasca banjir. Diantaranya, 250 lebih warga dari kecamatan Sampoinet dan 150 orang lebih dari Kecamatan Darul Hikmah.

Walaupun banjir dan longsor sudah mulai surut, namun hujan masih kerap turun. Bekas-bekas bencana banjir juga masih terlihat di desa ini. Desa-desa yang belum terjangkau bantuan medis letaknya cukup jauh dan berada di pegunungan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement