REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Pembangunan jalan tol Trans Sumatera dimulai bulan depan, Namun, dari 27 ruas yang dicanangkan, hanya empat ruas yang pembangunannya bisa direalisasikan.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago menegaskan pemerintah sangat komitmen untuk melanjutkan pembangunan empat ruas tol yang sudah memiliki Perpres di era Susilo Bambang Yudhoyono. Keempat ruas tol tersebut adalah Medan-Binjai, Pekanbaru-Dumai, Palembang-Indralaya, Bakauheni-Terbanggi Besar.
"Tidak ada keraguan untuk membangun empat ruas yang sudah dikeluarkan Perpres. Itu jadi prioritas karena memang //demand// ekonomi di daerah tersebut sedang tumbuh," kata Andrinof dalam acara Media Gathering di Bandung, Jumat (14/11).
Meski saat ini baru empat ruas yang akan dibangun, Andrinof tidak menutup kemungkinan proyek tol Sumatera lainnya juga bisa terealisasi. Sebab, tol Sumatera adalah proyek jangka panjang.
Deputi Sarana dan Prasarana Bappenas Dedy Supriadi Priatna mengatakan, empat ruas tol ini akan menjadi proyek percontohan dalam hal pembiayaan pembangunan tol Sumatera. Dia mengatakan, larutnya pembangunan tol Sumatera dikarenakan tidak diminati perusahaan konstruksi swasta. Pemerintah pun akhirnya menunjuk PT Hutama Karya yang merupakan BUMN untuk mengeksekusi pembangunan.
Pihak swasta, ujar dia, tidak berminat menangani tol Sumatera karena tingkat pengembalian investasi (internal rate return/IRR) sangat rendah, yakni di bawah 10 persen. Padahal swasta berharap paling tidak IRR sedikitnya 16 persen.
Karena tidak ada swasta yang berminat, pemerintah akhirnya menunjuk BUMN. Karena ditangani oleh BUMN, maka pemerintah pun memberikan bantuan dan jaminan. "Bantuannya dalam pentuk PNM (penanaman modal negara). Jika pembangunan empat ruas tol ini sukses, maka mekanisme serupa bisa digunakan untuk ruas lainnya," ucap dia.
Dedy merinci, ruas tol Medan-Binjai memiliki panjang 16,8 km dengan investasi Rp 2 triliun, Pekanbaru-Dumai 135 km (14,7 triliun), Palembang-Indralaya 22 km (Rp 1 triliun) dan Bakauheni-Terbanggi Besar 150 km (Rp 13,8 triliun).
"Mudah-mudahaan Desember ini, pembangunan sudah dapat dimulai dan tinggal menunggu restu dari presiden Jokowi," ujar dia.