Jumat 14 Nov 2014 21:46 WIB

Eskavator Bikin Macet Jalan Bintara Raya Bekasi

Eskavator yang mengganggu arus lalu lintas di jalan Bintara raya, Bekasi Barat.
Foto: Rahman Isnaini
Eskavator yang mengganggu arus lalu lintas di jalan Bintara raya, Bekasi Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI--Sebuah eskavator yang terparkir di salah satu ruas jalan Bintara Raya, Bekasi Barat, dikeluhkan warga pengguna jalan. Kehadiran eskavator yang digunakan untuk pembangunan gorong-gorong itu membuat macet pengguna kendaraan bermotor, terutama pengendara mobil dan penumpang angkutan umum di pagi hari.

ROL yang pernah melintas di jalan ini sepekan lalu merasakan tersendatnya laju kendaraan terutama mobil dan kendaraan umum. Sebab eskavator ini memakan lajur kendaraan dari arah Pondok Kopi, Jakarta Timur, menuju Pasar Kranji, Bekasi Barat. Sehingga, pengguna mobil dan kendaraan umum mesti bersabar menanti giliran melewati ruas jalan yang terletak tak jauh dari jembatan tol Bintara-Tanjung Priok ini.

Ternyata hingga sekarang eskavator ini masih belum juga dipindahkan. Padahal pengerjaan gorong-gorong sepanjang sekitar 200 meter di ruas jalan itu sudah selesai.

Seorang warga Perumahan Bintara Alam Permai, Rahman Isnaini, mengambil foto eskavator ini dan mengunggah fotonya ke media sosial Facebook. Rahman merasa terganggu karena kerap menunggu lama setiap hendak berbelok ke jalan masuk menuju perumahan tempat tinggalnya. Padahal jalan masuk menuju Perumahan Bintara Alam Permain hanya berjarak sekitar 50 meter dari tempat terparkirnya eskavator itu.

"Pekerjaan gorong2 Di Planet Bekasi... Kobelconya sudah menambah lama perjalanan Apollo 11 ke Jakarta... Sdh hampir sebulan...sptnya," tulis pria yang bekerja di perusahaan penyedia jasa internet ini.

Postingan Rahman mendapat tanggapan beragam, salah satunya dari Mimi Darmawan. Ia menuliskan bahwa di wilayah Cibubur yang masuk Bekasi, kondisinya lebih parah. Di sana, menurut Mimi, pengerjaan jalan sudah memakan waktu hampir satu tahun, namun belum juga selesai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement