REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Gempa tremor Gunung Raung yang memiliki ketinggian 3.332 meter dari permukaan laut terus meningkat seiring dengan statusnya pada Level II (Waspada).
"Selama 24 jam terakhir tercatat jumlah gempa tremor mencapai 130 kali dengan amplitudo 11-32 milimeter, sedangkan sebelumnya hanya 99 kali," kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung Balok Suryadi saat dihubungi per telepon, Jumat (14/11).
Status Gunung Raung yang berada di perbatasan Kabupaten Jember-Banyuwangi-Bondowoso meningkat dari Normal (Level I) menjadi Waspada (Level II), sejak Kamis (13/11) pukul 09.00 WIB.
Menurut dia, data visual yang terekam di PPGA Raung yang berada di Desa Sumber Arum, Kecamatan Songon, Kabupaten Banyuwangi teramati cuaca terang dan mendung, angin tenang, dan suhu udara 20-31 derajat celcius.
"Visual gunung tampak jelas pada pagi hari, sedangkan pada siang dan malam tertutup kabut. Terlihat asap putih tebal dengan ketinggian 100-200 meter ke arah timur," paparnya.
Ia menjelaskan pihaknya sudah menyampaikan perkembangan informasi aktivitas Gunung Raung di tiga kabupaten yang terdampak erupsi gunung api tersebut yakni Kabupaten Banyuwangi, Jember, dan Bondowoso.
"Seiring dengan peningkatan status menjadi waspada, rekomendasinya masyarakat dan pendaki tidak diperbolehkan mendekat atau melakukan aktivitas dalam radius 2 kilometer dari pusat kawah aktif Gunung Raung," tuturnya.
Aktivitas Gunung Raung umumnya dicirikan oleh embusan asap kawah berwarna putih tipis, tekanan lemah dengan ketinggian berkisar antara 50 hingga 75 meter dari puncak yang umunya condong ke arah utara.
Pada 5 Januari 2014, status gunung yang memiliki ketinggian 3.332 mdpl itu pernah dinaikkan dari Normal (level I) ke Waspada (level II), kemudian diturunkan dari Waspada ke Normal pada 17 Juni 2014, dan pada 13 November 2014 kembali dinaikkan menjadi waspada karena peningkatan aktivitas gunung api tersebut.
Data di PPGA Raung tercatat sebanyak delapan kecamatan yang tersebar di Kabupaten Banyuwangi, Bondowoso, dan Jember merupakan daerah yang berpotensi terkena dampak erupsi Gunung Raung.