REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemkot Bandung membumikan Gerakan Pungut Sampah (GPS) setiap pagi untuk menjadi kebiasaan dan budaya positif warga Kota Kembang.
"Gerakan Pungut Sampah itu tidak sekedar gerakan, tapi harus menjadi kebiasaan dan budaya warga Kota Bandung sehingga nantinya mendukung program kebersihan lingkungan," kata Ketua PKK Kota Bandung Atalia Kamil di Bandung, Jumat (14/11). Menurut Atalia, pihaknya berupaya mengetuk berbagai pihak, elemen, komunitas dan profesi di Kota Kembang untuk mengembangkan gerakan lingkungan itu.
Seperti yang dilakukannya di kawasan Jalan Dago Kota Bandung, istri Wali Kota Bandung itu menggandeng komunitas perhotelan untuk menggulirkan gerakan pungut sampah itu. "Contohnya dengan komunitas perhotelan, di lingkungan masing-masing menggerakan warga sekitarnya untuk memungut sampah. Komunitas kami gerakan untuk program ini sehingga menjadi budaya bersih di masyarakat," kata Atalia.
"Tak hanya bagi warga kota, gerakan pungut sampah juga dilakukan oleh wisatawan. Di sini ada kepedulian tak hanya oleh warga setempat namun juga siapapun yang melintas di kota ini," katanya. Ia menyebutkan, tanpa ada dukungan dari semua pihak gerakan ini tidak akan bergulir dan program kebersihan kota Bandung sulit melakukan percepatan.
"Membersihkan sampah tidak hanya oleh petugas kebersihan, warga kota bisa melakukannya semampunya untuk memungut dan membuang pada tempatnya. Kami bangun pola pikir bahwa memungut sampah itu tidak kotor, sebaliknya memberikan manfaat bagi orang banyak," katanya.