REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla mengakui jika pengumuman kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) mengalami penundaan. Seharusnya kenaikan BBM sudah diumumkan pada awal bulan November ini.
"Kenaikan BBM yang mustinya awal bulan lalu, tapi kita tunda dikit," ujarnya pada Rabu (12/11) malam
Pria yang akrab disapa JK itu menjelaskan alasan penundaan karena pada beberapa waktu terakhir harga minyak dunia mengalami penurunan sebesar US$ 80-85 per barel. Penurunan harga minyak dunia membuat pemerintah harus melakukan penyesuaian ulang lagi berapa kenaikan harga yang tepat.
JK juga mengatakan untuk saat ini subsidi BBM untuk masyarakat masih ada meski jumlahnya tidak banyak, sehingga kenaikan harga BBM akan tetap dilakukan. "Masih ada subsidi walaupun tidak besar, jadi tidak lama lagi tentu. Karena makin lama, makinm sulit kita," jelasnya.
Ia menambahkan, pemerintah memahami pasti akan ada gelombang ketidaksenangan atas kebijakan yang diambil, namun bagaimanapun kebijakan itu akan diambil agar subsidi BBM tidak memberatkan APBN.
"Karena makin lama makin sulit kita atasi gelombang ketidaksenagan , tapi kita tahu juga mengetahui ini kebijakan tersebut yang harus diambil seperti yang telah dijelaskan pak Jokowi yang juga dilakukan di luar negeri," jelasnya.