Rabu 12 Nov 2014 00:10 WIB

Rakyat tidak Butuh ‘Kartu Sakti’

  Warga menunjukkan Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) saat peluncuran kartu tersebut dan Kartu Indonesia Pintar di Kantor Pos Besar, Jakarta Pusat, Senin (3/11).  (Republika/ Yasin Habibi)
Warga menunjukkan Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) saat peluncuran kartu tersebut dan Kartu Indonesia Pintar di Kantor Pos Besar, Jakarta Pusat, Senin (3/11). (Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bupati Bantaeng, Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah, menjelaskan yang terpenting sebenarnya bukanlah penanganan terhadap orang yang jatuh sakit. Harusnya, kata dia, pemerintah justru lebih berupaya agar kesehatan penduduk terjaga agar mereka tak sampai jatuh sakit.

Dia menilai, Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang diluncurkan Presiden Joko Widodo tidak akan terlalu efektif dan banyak membantu. "Alhamdulillah, di Bantaeng kita enggak perlu kartu-kartuan kalau sakit," kata Nurdin.

Cara dia menangani orang sakit bukan dengan kartu. Nurdin menjelaskan, sejak beberapa tahun lalu sudah dibuat call center yang memungkinkan warga tidak mampu untuk menelpon jika jatuh sakit. Pertolongan pun akan segera datang. “Langsung saja pencet 113, tim perawat dengan ambulans akan datang melayani," ujarnya.

Di ambulans itu sudah bersiaga dokter serta berbagai alat yang dibutuhkan untuk sang pasien. Ambulans itu didatangkan langsung dari Jepang. Pihaknya sudah cukup puas dengan sistem kesehatan yang sudah ada di daerahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement