Selasa 11 Nov 2014 14:29 WIB

Ruhut: Revisi MD3 Langkah Tepat Akhiri Konflik DPR

Rep: C89/ Red: Bayu Hermawan
 Sejumlah anggota dewan menyaksikan meja Ketua Fraksi PPP Hasrul Azwar yang terbalik saat rapat paripurna terkait pengesahan alat kelengkapan dewan (AKD) di Gedung Nusantara II, DPR, Jakarta, Selasa (28/10). (Republika/Agung Supriyanto)
Sejumlah anggota dewan menyaksikan meja Ketua Fraksi PPP Hasrul Azwar yang terbalik saat rapat paripurna terkait pengesahan alat kelengkapan dewan (AKD) di Gedung Nusantara II, DPR, Jakarta, Selasa (28/10). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul mendukung revisi Undang-Undang MD3, sebagai upaya penyelesaian konflik di DPR. Ia menilai meski akan melalui beberapa proses, namun revisi itu merupakan langkah yang tepat.pan tentunya.

"Ini lebih realistis. Mau bilang apa, direvisi juga MD3," katanya Gedung DPR RI, Selasa (11/11).

Ruhut menjelaskan, revisi UU MD3 memang tidak mudah karena akan melalui beberapa tahap dan membutuhkan waktu tertentu. Namun ia menilai kesepakatan dua koalisi menjadi kunci cepatnya proses perubahan Tata Tertib.

"Revisinya emang nggak mudah, tapi nanti bisa mengikuti. Nggak masalah, sebentar itu. Kan itu diserahkan ke Baleg (Badan Legislasi),"ujarnya.

Anggota Komisi III yang juga anggota Baleg dari Fraksi Demokrat ini mengaku siap melakukan penyesuaian pasal-pasal sesuai kesepakatan dua koalisi. Ia meminta kedua kubu tersebut tidak lagi mengkotak-kotakan dalam penyebutan identitas sebagai anggota DPR.

"Sekali lagi aku bilang itu diserahkan ke Baleg. Siap kita, gampang lah itu. Sekarang jangan bilang Merah Putih sama Indonesia Hebat tapi Indonesia Merah Putih Hebat, itu,"imbuhnya.

Untuk diketahui, kebuntuan proses politik antara KMP dan KIH di parlemen mulai menemukan solusi. Kedua kubu siap merevisi UU MD3 dengan perubahan jumlah pimpinan AKD. Hal ini sebagai bentuk akomodasi anggota kedua kubu dalam semua AKD.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement