REPUBLIKA.CO.ID, LABUHANBATU -- Ratusan warga Lingkungan Pardamaian, Kelurahan Pardamaian, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara, mengamuk di salah satu pangkalan gas LPG di wilayah itu.
"Ada 500-an warga yang ngamuk di sini gara-gara pemilik pangkalan menjual gasnya ke luar daerah," kata Anto, warga sekitar.
Anton menjelaskan amukan warga disebabkan sulitnya mereka mendapatkan gas LPS subsidi ukuran tiga kilogram, jika pun ada pemilik pangkalan membandrol sebesar Rp27.000.
Informasi di lokasi diperoleh, sejak Kamis (6/11) telah terjadi keributan antara pemilik pangkalan dan warga setempat. Sebab pemilik sengaja mempersulit dengan meminta surat keterangan dari lurah, kepling, KTP maupun Kartu Keluarga (KK).
Kemudian keributan berlanjut pada Jumat (7/11) dan puncaknya terjadi pada Sabtu (8/11) petang setelah pemilik pangkalan bertengkar dengan Kepala Lingkungan (Kepling) Pardamaian Ramadhan Ritonga setelah memberi saran agar warga setempat diutamakan.
Mengetahui kejadian itu, tanpa dikomando ratusan warga yang selama ini tidak terima ulah pemilik pangkalan, langsung membantu Kepling dan adu mulut dengan Revlin Tanjung yang mendapat jatah 2700 tabung perbulan.
Namun tiba-tiba, pemilik pangkalan memukuli kepala lingkungan dan nyaris terkena bacokan. Tidak terima atas perlakuan pemilik pangkalan, kepling membuat laporan ke Polres Labuhanbatu. Revlin Tanjung selaku pemilik pangkalan serta pelaku pemukulan telah diamankan pihak Polsek Bilah Hulu.