REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- "Akhirnya bisa berjabat tangan dengan Jokowi", kata Ella, salah seorang Warga Negara Indonesia yang telah belasan tahun tinggal di Beijing, Cina, dengan penuh rasa syukur dan girang. Dia adalah satu dari beberapa warga negara Indonesia, dan warga keturunan Tionghoa yang menyambut Presiden Joko Widodo beserta Ibu Negara Iriana Joko Widodo di salah satu hotel berbintang di Beijing.
Di antara masyarakat Indonesia di Beijing, seluruh jajaran perwakilan RI di Beijing, dan beberapa di Shanghai, Guangzhou dan Hong Kong, serta sebagian delegasi Indonesia yang mengikuti pertemuan APEC 2014, pun turut menyambut kedatangan presiden ketujuh RI tersebut.
Mereka berjajar rapi di sisi kanan dan kiri pintu masuk lobi hotel. Sejumlah tamu hotel pun "curi-curi" mengambil posisi untuk melihat dan mengabadikan Presiden RI Jokowi, melalui kamera ponsel masing-masing.
Sekitar pukul 18.00 waktu setempat, Jokowi dan Iriana pun tiba dan disambut tepuk tangan. Menggunakan kemeja batik lengan panjang, bermotif parang rusak, Jokowi dan Iriana--mengenakan kebaya merah--didampingi Duta Besar RI untuk Cina merangkap Mongolia Soegeng Rahardjo, menyalami seluruh jajaran perwakilan RI di Beijing.
"Presiden Jokowi ramah, murah senyum," kata Arma, salah seorang WNI yang lain.
Mengiringi di belakang Presiden Jokowi adalah Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto, Wakil Ketua DPD GKR Hemas dan putri presiden Kahiyang Ayu.
Tiba di Bandara Internasional "Capital" Beijing, menggunakan pesawat kepresidenaan, Presiden Jokowi akan mengawali rangkaian kunjungan kerjanya yang pertama keluar negeri sejak dilantik pada 20 Oktober silam.
Dari Beijing, Presiden Jokowi akan menghadiri KTT ASEAN di Myanmar dan Pertemuan G-20 di Australia.
Di Beijing, Presiden Jokowi akan menghadiri pertemuan ke-22 pemimpin ekonomi APEC, pada 10-11 November. Sehari sebelumnya, Presiden Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo akan mengadakan kunjungan kehormatan kepada Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang.
Di sela-sela KTT APEC 2014, Kepala negara dijadwalkan melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Presiden Rusia Vladimir Putin, dan Perdana Menteri Jepang Sinzho Abe.
Selain memperkenalkan diri sebagai presiden baru Indonesia, akan dibahas pula pekembangan hubungan serta kerja sama Indonesia dengan masing-masing negara. Indonesia merupakan mitra strategis komprehensif bagi Cina, AS dan Rusia.
Sosok Jokowi tidak saja menarik bagi warga negara Indonesia di Cina, khususnya Beijing. Pria 53 tahun yang selalu tampil sebagai orang biasa itu pun menarik minat pejabat Kementerian Luar Cina, Konselor Yan.
"Saya ingin tahu, seperti apa sosoknya. Sosoknya begitu fenomenal terdengar," ujarnya.