REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyebut program kartu sakti Joko Widodo (Jokowi) hanya program lama yang didaur ulang. Kebaruan dari program itu hanya nama dan kartu itu sendiri.
"Tak ada yang baru dalam program kartu sakti Jokowi, kecuali nama kartu dan kartunya sendiri," kata Fadli melalui akun twitter pribadinya @fadlizon, Sabtu (8/11).
Ia pun mempertanyakan biaya pencetakan kartu yang sudah mulai diluncurkan itu. Apalagi, biaya untuk mencetak Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, dan Kartu Indonesia Sejahtera tidak sedikit.
"Kalau satu kartu dicetak Rp 5.000 x Rp 50 juta jadinya Rp 250 miliar. Dengan Rp 250 miliar bisa cetak sawah baru seluas 31,250 hektar. Satu hektar Rp 8 juta kira-kira untuk sawah," kicaunya.
Dengam biaya tersebut, menurut Fadli, hanya menguntungkan pihak yang mencetak kartu. Sementara efisiensi untuk menguntungkan rakyat sama saja dengan apa yang dilakukan pemerintahan sebelumnya.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu pun khawatir kalau pemerintah hanya dianggap menebar dusta.
"Dulu Megawati kritik SBY: Tebar pesona karena pencitraan. Jangan sampai nanti ada yang bilang pemerintah yang sekarang: Tebar dusta. #kartusakti," ucap Fadli.