REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Ratusan hektare sawah tadah hujan di Ulumanda, Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat, membutuhkan saluran irigasi terkait dengan upaya meningkatkan produksi padi di daerah itu.
"Lahan mereka tidak dibangunkan irigasi pemerintah," kata Abidin, petani di Kecamatan Ulumanda, Kabupaten Mamuju, Sabtu (8/11).
Ia mengatakan karena tidak memiliki irigasi yang memadai maka masyarakat di Ulumanda yang saat ini memiliki ratusan hektare sawah tadah hujan, hanya mampu memproduksi pertanian padi di sawahnya satu kali dalam setahun.
"Petani padi hanya satu kali menanam padi dalam setahun, karena tidak memiliki sarana irigasi, petani dapat menanam padi lebih dari itu bila memiliki sarana irigasi untuk mengairi sawahnya," katanya.
Ia mengharapkan pemerintah dapat membantu petani membangun sarana pengairan bagi petani untuk meningkatkan produksinya.
"Keluhan ini sudah disampaikan petani berkali-kali namun hingga saat ini pemerintah belum menurunkan bantuan, kami harapkan ke depan pemerintah dapat membantu petani," katanya.
Herman, seorang petani lainnya, mengatakan karena tidak memiliki irigasi, petani selama ini hanya mengandalkan tanaman palawija dan sayuran di atas lahan tanaman padi yang tidak ditanami ketika musim kemarau.
"Petani takut rugi kalau berani menanam dua kali, karena diyakini tanaman padi akan rusak akibat tidak adanya pengairan sehingga tanaman palawija dan sayuran menjadi tanaman yang diandalkan petani meningkatkan kesejahteraannya," katanya.